Temanggung (Antaranews Jateng) - Kabupaten Kebumen dan Purworejo, Jawa Tengah, masih menjadi andalan dalam pengadaan beras Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu, kata Kepala Bulog Kedu Sri Emelia.

"Selama ini kami mengandalkan sejumlah wilayah tersebut untuk melakukan penyerapan beras karena daerah tersebut memang mempunyai lahan sawah yang cukup luas dibanding Temanggung dan Wonosobo yang masuk wilayah Bulog Kedu," katanya di Magelang, Jumat. 

Ia menyebutkan Bulog Kedu hingga saat ini telah menyerap 8.974 ton beras petani

Ia mengatakan dari sejumlah beras yang terserap tersebut, terdiri atas pengadaan beras medium sebanyak 8.284 ton dan pengadaan beras khusus komersial sebanyak 690 ton.

Ia menuturkan sejumlah beras tersebut terserap di Gudang Danurejo (Magelang) sebanyak 1.885 ton, Selang (Kebumen) 2.144 ton, Bengkal (Temanggung) 887 ton, Sawangan (Wonosobo) 2.035 ton, dan gudang Butuh (Purworejo) 2.021 ton.

Ia menyampaikan Bulog Kedu terus melakukan penyerapan beras petani melalui 30 hingga 45 mitra kerja Bulog.

Ia mengatakan meskipun saat ini harga beras di pasaran sudah turun, menjadi Rp8.000 hingga Rp8.500 per kilogram, tetapi masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp8.030 per kilogram.

"Hingga saat ini, dalam penyerapan beras kami masih menggunakan harga fleksibilitas Bulog," katanya.

Ia mengatakan beberapa daerah saat ini belum memasuki masa panen kedua, seperti Purworejo dan Kebumen diperkirakan baru masuk masa panen pada Juli-Agustus 2018. 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024