Semarang (Antaranews Jateng) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menilai penyediaan gedung parkir di pusat keramaian tidak cukup mengatasi kemacetan jika tidak dibarengi dengan langkah tegas.

"Kalau untuk mengatasi kepadatan kendaraan, penyediaan gedung parkir bisa membantu. Akan tetapi, untuk mengatasi kemacetan belum tentu," kata Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi di Semarang, Selasa.

Hal tersebut diungkapkannya menanggapi rencana pembangunan gedung parkir 10 lantai di bekas Kantor Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk kantong parkir bagi pengunjung di kawasan Pandanaran Semarang.

Kawasan Pandanaran Semarang dikenal sebagai pusat oleh-oleh khas Kota Atlas yang selama ini kerap menjadi jujukan wisatawan dan masyarakat sehingga kerap menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Supriyadi mengatakan berbagai upaya sebenarnya sudah dilakukan Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi kemacetan di Jalan Pandanaran, seperti penyediaan kantong parkir di Jalan Pekunden.

"Sudah disediakan pula 'shuttle bus' untuk mengantarkan wisatawan atau pengunjung yang akan berbelanja di kawasan Pandanaran. Jadi, kendaraan tidak menumpuk di kawasan pusat oleh-oleh," katanya.

Akan tetapi, kata dia, masih saja ada pengunjung yang nekad memarkirkan kendaraannya di bahu Jalan Pandanaran, terutama ketika tidak ada petugas yang berjaga di lokasi tersebut.

"Kalau ada petugas, mereka tidak berani parkir. Namun, ketika tidak dijaga petugas Dinas Perhubungan, mereka parkir di situ. Artinya, kedisiplinan masyarakat selaku pengguna jalan masih kurang," katanya.

Di sisi lain, kata dia, perilaku tidak disiplin itu juga diperparah dengan keberadaan juru parkir yang menarik retribusi meski kawasan tersebut merupakan larangan parkir.

"Makanya, harus dilakukan penindakan tegas. Keberadaan gedung parkir di Pandanaran harus diiringi dengan ketegasan petugas untuk menindak, baik pelanggar maupun juru parkir yang melanggar," katanya.

Pemkot Semarang tengah menyiapkan pembangunan gedung parkir 10 lantai di kawasan Jalan Pandanaran yang masih dalam tahap lelang dan diperkirakan sudah bisa dimulai pembangunannya pada Agustus 2018.

Aktivitas perkantoran Dinkes Kota Semarang juga sudah pindah di Gedung MG Setos Lantai tujuh, sementara pelayanan Puskesmas Pandanaran dipindahkan ke Gelanggang Olahraga (GOR) Tri Lomba Juang Semarang.

Sekretaris Dinas Penataan Ruang Kota Semarang M. Irwansyah menyebutkan lelang diperkirakan pada awal Juli 2018, sementara pembangunan sudah bisa dimulai pada Agustus 2018.

"Pembangunan gedung parkir ini dilakukan dalam dua tahun dengan perkiraan anggaran sekitar Rp135 miliar. Tahun ini dianggarkan Rp85 miliar dan sisanya dianggarkan pada 2019," katanya. 
 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024