Kudus (Antaranews Jateng) - Masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diminta untuk menghemat air selama musim kemarau yang diprediksi bakal terjadi kemarau panjang.

"Informasinya, kemarau yang bakal terjadi tahun ini diprediksi berlangsung hingga memasuki awal tahun depan," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Atok Darmobroto di Kudus, Selasa.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi di Jateng, kata dia, kemarau panjang bisa mencapai 240 hari.

Untuk saat ini, lanjut dia, tidak ada salahnya masyarakat untuk mewaspadai musim kemarau tersebut dengan melakukan penghematan dalam penggunaan air bersih.

"Untuk meminimalkan kekurangan air bersih, masyarakat diminta untuk menggunakan air sesuai kebutuhan dan tidak boros," ujarnya.     

Apalagi, lanjut dia, beberapa daerah di Kabupaten Kudus ada yang masih masuk kategori rawan kekeringan.

Selama sebulan terakhir, kata dia, di Kabupaten Kudus beberapa kali turun hujan.

Pemkab Kudus sendiri, kata dia, sudah berupaya mengatasi permasalahan soal daerah rawan kekeringan dengan penyediaan jaringan PDAM hingga ke daerah pelosok, meskipun masih ada yang belum terjangkau.

Untuk antisipasi daerah rawan kekurangan air bersih, maka BPBD Kudus setiap tahunnya selalu menyediakan anggaran untuk penyediaan air bersih.

Pada tahun 2018, dialokasikan dana sebesar Rp50 juta yang bisa digunakan untuk menyediakan air bersih hingga jutaan liter.

"Jika anggaran tersebut masih kurang, tentunya bisa mengajukan tambahan anggaran ke Provinsi Jateng," ujarnya.
  

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024