Solo (Antaranews Jateng) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Surakarta memprediksikan pada Mei 2018 terjadi inflasi di kisaran 0,1-0,3 persen seiring dengan terkendalinya harga sejumlah komoditas pokok.

"Dari hasil sidak pasar yang kami lakukan pada bulan Ramadhan ini, hanya ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, di antaranya daging ayam dan bawang putih," kata Kepala BI Kantor Wilayah Surakarta Bandoe Widiarto di Solo, Rabu.

Ia mengatakan angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,01 persen.

"Untuk bulan ini kalau deflasi jelas tidak mungkin karena tingkat konsumsi masyarakat kan mengalami kenaikan. Ini biasa dari tahun ke tahun," katanya.

Meski demikian, pihaknya memastikan tidak akan terjadi lonjakan inflasi seiring dengan terjaganya stok dan pasokan komoditas pokok di pasaran.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Surakarta R Bagus Rahmat mengatakan berdasarkan pemantauan tim BPS, komoditas yang diprediksi bakal menyumbangkan inflasi pada bulan Mei ini di antaranya telur ayam ras, daging ayam ras, tarif angkutan udara, jasa servis, jeruk, dan rokok kretek.

"Sedangkan komoditas yang diprediksi menghambat inflasi adalah bawang putih, nangka muda, cabai merah, tomat, cabai rawit, dan kacang panjang," katanya.

Dari survei ini pula, pihaknya memprediksi inflasi Mei akan berada di kisaran angka 0,01-0,20 persen.

Sebagai rincian, dikatakannya, untuk komoditas inti akan mengalami inflasi di kisaran 0,10-0,30 persen, komoditas "volatile foods" di kisaran 0,90-,10 persen, dan pada komoditas barang dengan harga diatur pemerintah bakal inflasi di kisaran angka 0,25-0,60 persen.***3***

 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024