Purbalingga (Antaranews Jateng) - Kegiatan pasar murah yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, turut berperan dalam mengendalikan inflasi, kata Bupati Purbalingga H. Tasdi.

"Pasar murah ini digelar dalam rangka ikut mengendalikan lonjakan harga karena biasanya selama bulan Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri terjadi kenaikan harga-harga terutama sembilan kebutuhan pokok," katanya usai membuka kegiatan Pasar Murah TPID di Desa Karangnangka, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Sabtu.

Ia mengatakan dalam pasar murah tersebut, di satu sisi ada paket sembako murah karena harganya diturunkan, sedangkan sisi yang lain ada paket sembako gratis untuk warga yang kurang mampu.

Dia mengharapkan kegiatan pasar murah tersebut dapat meringankan beban sebagian masyarakat kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri karena produk yang disediakan dapat diperoleh dengan harga lebih murah dari harga di pasaran.

Menurut dia, kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat di pasaran terjadi akibat tingginya permintaan pada bulan Ramadhan hingga Idul Fitri sehingga dapat mengakibatkan terjadinya inflasi.

Oleh karena itu, kata dia, kegiatan pasar murah digelar sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan inflasi.
"Penyelenggaraan pasar murah juga tidak hanya banyak diskon, namun karena banyak juga masyarakat yang tidak sanggup membeli sehingga harus ada yang digratiskan sebagai bentuk kepedulian pada masyarakat kurang mampu," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga Sidik Purwanto mengatakan selain di Desa Karangnangka, kegiatan Pasar Murah TPID juga akan digelar di Desa Binangun, Kecamatan Mrebet, pada tanggal 31 Mei, Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, tanggal 5 Juni, dan Desa Tlahab Kidul, Kecamatan Karangreja, tanggal 9 Juni 2018.

Secara keseluruhan, kata dia, disediakan 27.408 paket sembako maupun nonsembako untuk empat lokasi pasar murah tersebut.

"Dari total 27.408 paket tersebut, sebanyak 17.300 paket sembako dijual dengan harga murah karena mendapat subsidi rata-rata sebesar 50 persen dari harga normal, sedangkan sisanya yang sebanyak 10.108 paket dibagikan secara gratis untuk wargar kurang mampu," katanya.

Terkait dengan paket yang dibagikan secara gratis, dia mengatakan terdiri atas 2.645 paket yang berisi daging sapi, beras, dan minyak goreng untuk empat lokasi, 562 paket daging ayam dan ikan lele untuk satu lokasi, 429 paket ayam hidup untuk satu lokasi, 400 paket sembako dari Perusahaan Daerah Owabong untuk satu lokasi, dan 220 paket sembako dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah untuk satu lokasi.

Menurut dia, kegiatan Pasar Murah TPID tersebut didukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, sejumlah perbankan, organisasi perangkat daerah, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, berbagai organisasi wanita, dan organisasi kemasyarakatan.

Salah seorang warga Desa Karangnangka, Mijem mengaku senang dengan adanya kegiatan pasar murah tersebut.

"Selain mendapatkan paket sembako gratis, saya juga bisa membeli paket sembako lainnya dengan harga murah," katanya. 
   
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024