Semarang (Antaranews Jateng) - Kebutuhan lahan untuk proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak bertambah dari 189 hektare menjadi 535 hektare yang terbagi di wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

"Penambahan kebutuhan lahan sebesar 346 hektare itu akibat perubahan analisis dampak lingkungan dan rencana panjang jalan tol Semarang-Demak dari yang semula hanya 24 kilometer menjadi 27 kilometer," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono di Semarang, Jumat.

Kendati mengalami penambahan kebutuhan lahan, Sekda optimistis pembangunan fisik jalan tol Semarang-Demak akan tetap sesuai jadwal yakni dimulai pada Agustus 2018.

"Konstruksi awal masih tetap sesuai jadwal karena ini sudah menjadi proyek strategis nasional yang harus dilaksanakan," ujarnya.

Ia menjelaskan, jalan tol Semarang-Demak akan dibangun di tepi laut sehingga mempunyai dua fungsi yaitu menjadi penghubung Kota Semarang dan Kabupaten Demak, serta menjadi sabuk pantai guna membendung limpasan air laut ke daratan atau rob.

Proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak pada Seksi I Kota Semarang, meliputi Kecamatan Genuk, yang berada di sejumlah kelurahan, seperti Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon.

Sementara untuk Seksi II Kabupaten Demak akan melintasi empat kecamatan, yakni Kecamatan Sayung, Karangtengah, Wonosalam, dan Demak Kota.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemprov Jateng Peni Rahayu menambahkan, amdal proyek jalan tol Semarang-Demak memang harus diperbarui karena adanya perubahan lokasi tanggul laut dari rencana pembangunan awal.

"Amdal tidak hanya direvisi, tapi diubah total dan saat ini sedang dalam proses perubahan Amdal itu. Dalam waktu seminggu sudah selesai karena saat ini pergantian Amdal sudah ada di meja Gubernur Jateng," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024