Magelang (Antaranews Jateng) - Penambangan galian golongan C di Sungai Bebeng kawasan Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sementara ditutup setelah status aktivitas Merapi meningkat dari normal menjadi waspada.
     
Sekretaris Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung, Jumar di Magelang, Selasa, mengatakan sesuai instruksi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, penambangan pasir di kawasan Merapi ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.
     
"Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dengan peningkatan status aktivitas Gunung Merapi dari normal menjadi waspada maka kawasan penambangan ditutup sementara," katanya.
     
Berdasarkan pantauan di jalur menuju penambangan di Sungai Bebeng di Desa Kemiren yang biasanya ratusan truk berlalu lalang setiap hari untuk mengambil pasir, hari ini relatif sepi.
     
"Memang ada satu, dua truk yang masih mengangkut pasir, tetapi tidak mengambil langsung dari kawasan penambangan. Mereka mengambil pasir dari depo yang ada di Desa Kemiren," katanya.
     
Ia menuturkan karena tidak ada truk yang naik mengambil pasir di kawasan penambangan, otomatis para penambang juga turun dari lokasi penambangan.
     
Salah satu pemilik depo pasir di Desa Kemiren, Warsidi membenarkan hari ini tidak ada penambangan pasir.
     
Ia mengatakan kalau biasanya ada tiga truk memasok pasir ke deponya, hari ini sama sekali tidak ada pasokan pasir.
     
"Karena kondisi Merapi lagi seperti ini mau bagaimana lagi, kami tidak berani memaksakan untuk mendapatkan pasokan pasir, kalau melanggar nanti malah berisiko," katanya.
     
Ia berharap status Merapi segera kembali normal sehingga para penambang bisa beraktivitas lagi, karena itu merupakan penghidupannya. 
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024