Semarang (Antaranews Jateng) - Air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang yang lama tidak mengalir masih dikeluhkan warga di sejumlah wilayah, khususnya Semarang bagian timur.

         Seperti diungkapkan Nurhayati (52), warga daerah Kanguru Semarang, Rabu, yang mengeluhkan sudah sebulan ini air PDAM tidak mengalir sehingga membuatnya kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.

         "Saya tinggal di sini sudah bertahun-tahun. Tidak pernah yang namanya air PDAM berhenti mengalir sampai lama. Baru kali ini lama sekali, sudah hampir sebulan ini air PDAM tidak mengalir," kata Titik, sapaan akrab Nurhayati.

         Selama ini, kata Titik, tidak pernah kesulitan air bersih karena PDAM selalu lancar. Jika tidak mengalir, paling lama sekitar 1 minggu dan setelah itu kembali mengalir lancar seperti biasa.

         "Sudah saya sampaikan keluhan juga di surat kabar, belum ada tanggapan. Semua warga di sekitar sini juga merasakan yang sama. Mudah-mudahan, aliran air PDAM bisa kembali lancar seperti semula," ucap Titik.

         Joko (45), warga daerah Ketileng Semarang, juga mengeluhkan tidak lancarnya aliran air PDAM belakangan ini yang membuatnya kesulitan mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-harinya.

         "Kalau nyala (air mengalir, red.) biasanya baru malam hari, saya sampai nungguin sampai tandon penuh. Akan tetapi, tidak mesti ngalir tiap hari, beberapa hari kadang tidak ngalir sama sekali," keluhnya.

         Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs.) Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang M. Farchan mengatakan bahwa tidak lancarnya aliran air karena pasokan debit air baku ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu berkurang.

         "Sekarang ini 'kan musim kemarau. Di Bendung Klambu yang memasok air ke IPA Kudu juga sedang ada proyek rehabilitasi dari Kementerian PUPR. Jadi, pasokan air baku ke Kudu juga berkurang drastis," kata M. Farchan.

         Akibatnya, sekitar 50.274 pelanggan PDAM yang berada di wilayah timur Semarang terdampak karena selama ini pasokan air bersihnya memang berasal dari IPA Kudu, sementara wilayah lain tidak masalah.

         Meski demikian, PDAM Kota Semarang sudah bertindak cepat untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah yang terdampak, di antaranya dengan mengambil pasokan air dari sungai lain.

         "Pasokan air dari sungai di Gubug yang semula hanya 100 liter/detik (l/s) ditingkatkan jadi 300 l/s, kemudian pasokan dari Sungai Dombo, Sayung, Demak juga sekitar 100 l/s," kata M. Farchan.

         Untuk sementara, sebagian pasokan air di IPA Kaligarang ke layanan yang dahulu pernah disuplai instalasi pipa Gajahmungkur sebelum IPA Kudu dioperasikan.

         Selain itu, Farchan mengatakan bahwa pasokan air bersih juga terus diupayakan melalui pengiriman truk-truk tangki air bersih yang berjumlah sekitar 15 unit armada melayani setiap harinya.

         "Beberapa wilayah yang belum bisa terpenuhi dari IPA Kudu, PDAM ambilkan dari IPA Kaligarang. Kalaupun masih ada beberapa yang belum teraliri penuh, saya mohon maaf karena kondisinya juga kemarau," ungkapnya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024