Purwokerto (Antaranews Jateng) - Puluhan warung Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan segera dibuka di Kabupaten Cilacap sebagai upaya mengendalikan inflasi, kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Agus Chusaini.

     "Sebenarnya warung TPID ini (untuk) membantu Bulog. Jadi, dia (warung TPID, red.) menyimpan barang saat panen dan mengeluarkan pada saat barang sudah agak kurang di pasar," kata Agus Chusaini di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa sore.

     Agus Chusaini mengatakan hal itu kepada wartawan usai Rapat Koordinasi Wilayah TPID se-Eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara di Hotel Aston Imperium, Purwokerto.

     Menurut Agus Chusaini, salah satu tujuan warung TPID adalah menyerap hasil panen masyarakat di desa.

     "Itu karena ketika panen, harga turun, dan saya tidak ingin petani memperoleh harga rendah. Oleh karena itu, hasil panennya diserap dahulu ketika harganya masih tinggi," kata Agus Chusaini.
     
     Ketika barangnya sudah banyak yang laku dan stoknya stabil serta harganya mulai turun, kata Agus Chusaini, barang yang telah diserap bisa dijual kembali. Dalam hal ini, warung TPID akan menggunakan jaringan Toko Tani Indonesia untuk membantu Bulog.

     "Sebenarnya sudah banyak.Berdasarkan data di Kabupaten Cilacap, ada 32 toko Tani Indonesia yang akan dibuka sebagai warung TPID," kata Agus Chusaini.

     Bahkan, kata Agus Chusaini, warung TPID nantinya juga diharapkan memberikan layanan pembiayaan dalam rangka membantu petani, salah satunya ketika butuh biaya untuk tanam.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024