Magelang (Antaranews Jateng) - Para tokoh masyarakat di kawasan Gunung Merapi Kabupaten Magelang membuktikan peranan penting menenangkan warga saat menghadapi erupsi freatik secara mendadak dari gunung tersebut, Jumat pagi, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang Edy Susanto.

"Tokoh masyarakat yang sudah kami latih berulang kali membuktikan peranan penting, dalam menenangkan masyarakatnya. Warga saat ini sudah tenang dan situasi telah normal, meskipun harus tetap waspada," katanya di Magelang.

Mereka, katanya, selama ini telah menjalani pelatihan berkali-kali dalam keikutsertaan menangani kondisi bencana karena perkembangan aktivitas Gunung Merapi di daerah setempat.

Hingga saat ini, status aktivitas Gunung Merapi masih berada di level terbawah, yakni "Normal".

Jajaran BPBD setempat terutama di tingkat kecamatan, ujarnya, hingga saat ini masih memantau perkembangan situasi masyarakat dan Gunung Merapi. Gunung Merapi meliputi empat kabupaten, yakni Magelang, Boyolali, Klaten (Jateng), dan Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta).

"Personel sudah kita turunkan di tingkat kecamatan, mereka memonitor, meningkatkan kewaspadan. Juga menyiapkan masker untuk antisipasi hujan abu. Tetapi hingga saat ini di kawasan Gunung Merapi di wilayah Magelang belum terjadi hujan abu," ujar dia.

Ia menjelaskan angin yang mengarah ke selatan mengakibatkan erupsi freatik Gunung Merapi sekitar pukul 07.30-08.00 WIB itu, tidak berdampak hujan abu di Kabupaten Magelang.

Magelang terletak di barat daya dari puncak Gunung Merapi. Tiga kecamatan yang di kawasan Gunung Merapi, yakni Dukun, Srumbung, dan Sawangan.

Pihaknya juga sudah mendapatkan informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Yogyakarta.

Gunung Merapi mengalami fase erupsi hebat pada 2010 disusul dengan banjir lahar hujan secara intensif melewati berbagai sungai dan menerjang banyak desa di kawasan tersebut.

Pewarta : Maximianus Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024