Purwokerto (Antaranews Jateng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan sejumlah sumber air untuk disalurkan sebagai bantuan bagi masyarakat ketika terjadi kekeringan saat musim kemarau, kata Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo.

 "Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, wilayah Banyumas akan memasuki musim kemarau pada bulan Juni dengan puncaknya diprakirakan pada bulan Agustus," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Terkait dengan hal itu, kata dia, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan khususnya yang berkaitan dengan ketersediaan air bersih yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat jika terjadi bencana kekeringan.

 Dalam hal ini, lanjut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Satria, Banyumas, yang merupakan sumber utama penyediaan air bersih.

"Selain itu, kami mencoba melakukan pemeliharaan terhadap sejumlah sumber air di beberapa wilayah seperti Kalijemat di Kecamatan Purwojati dan mata air Pancasan di Ajibarang," katanya.

Menurut dia, pemeliharaan sumber air tersebut dilakukan agar jarak penyaluran bantuan lebih dekat dengan wilayah yang terdampak kekeringan.

Prasetyo mengatakan dalam penyaluran bantuan air bersih, pihaknya akan memanfaatkan program pertanggungjawaban sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dari perusahaan-perusahaan yang ada di Banyumas, salah satunya produsen Semen Bima.

"Kebetulan Semen Bima mempunyai mobil pemadam kebakaran yang kapasitas penyimpanan airnya cukup besar sehingga dapat digunakan untuk membantu penyaluran air bersih meskipun tidak bisa menjangkau daerah-daerah terpencil," katanya.
   
Ia mengakui BPBD Banyumas hanya memiliki tiga mobil tangki air bersih, dua unit di antaranya berkapasitas 5.000 liter dan satu unit berkapasitas 4.000 liter.

Oleh karena itu, kata dia, penggunaan mobil pemadam kebakaran milik produsen Semen Bima nantinya sangat membantu penyaluran bantuan air bersih.

"Pada tahap awal, kami menyiapkan bantuan air bersih sebanyak 1.000 tangki untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekeringan pada musim kemarau tahun ini," katanya.

Ia mengharapkan jumlah tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak kekeringan karena berdasarkan data tahun 2015, bencana kekeringan melanda 55 desa di Kabupaten Banyumas.

Sementara pada tahun 2016 dan 2017, kata dia, wilayah yang terdampak kekeringan cenderung berkurang karena saat itu masih sering terjadi hujan meskipun musim kemarau.

"Semoga musim kemarau tahun ini seperti tahun 2016 dan 2017 sehingga wilayah yang terdampak kekeringan tidak terlalu banyak. Wilayah yang terdampak kekeringan diperkirakan berkisar 20--25 desa seperti di Kecamatan Purwojati dan Cilongok merupakan daerah yang sering kesulitan air bersih," katanya. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024