Semarang (Antaranews Jateng) - Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi meminta jajaran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang responsif menindaklanjuti aduan dari masyarakat.

"Yang namanya laporan masyarakat itu harus diperhatikan sama Pak Dirut (Direktur Utama) dan Pak Dirtek (Direktur Teknik), dicek benar atau enggak laporan yang masuk," katanya di Semarang, Senin.

Hal tersebut diungkapkannya saat melakukan inspeksi mendadak ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu milik PDAM Kota Semarang menyikapi banyaknya keluhan mengenai air PDAM yang mati belakangan ini.

Keluhan dari masyarakat juga banyak disampaikan melalui jejaring media sosial "Twitter" kepada orang nomor satu di Kota Semarang, bahkan ada yang mengeluhkan air PDAM sudah dua minggu tidak mengalir.

"Harus didatangi itu warga yang lapor. Jangan sekadar dijawab akan ditindaklanjuti. Masyarakat enggak butuh itu," kata politikus PDI Perjuangan itu dengan nada meninggi kepada jajaran PDAM Kota Semarang.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, meminta PDAM bergerak cepat mencari pasokan air dari daerah sekitar apabila debit air tidak mencukupi, terutama di IPA Kudu di kawasan Genuk, Semarang.

Ia meminta diupayakan pasokan air dari Sungai Dombo, Sayung, Kabupaten Demak, untuk bisa masuk ke IPA Kudu, sebab diperlukan pasokan air kurang lebih 900-1.200 liter per detik (L/s).

"Kalau untuk mengaliri air di wilayah timur butuh pasokan 900-1.200 L/s, sementara sekarang kondisinya hanya 600 L/s, saya minta usahakan pasokan air 300 L/s dari Dombo bisa masuk dulu," katanya.

Menurut dia, debit air baku pasokan PDAM ke IPA Kudu berkurang karena instalasi Kedungombo menuju Kudu sedang diperbaiki pemerintah pusat untuk meningkatkan suplai air menjadi 1.800 L/s.

"Seharusnya, ini sudah diantisipasi sejak awal. Proses perbaikan itu baru selesai pada 2019, semestinya harus ada alternatif yang dilakukan, seperti mengambil pasokan dari Dombo," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang M. Farchan membenarkan pasokan air baku di IPA Kudu berkurang karena ada perbaikan instalasi di Waduk Kedongombo.

"Perbaikan instalasinya sepanjang 42 kilometer dengan lama perjalanan air menuju IPA Kudu sekitar 46 jam. Debit air menjadi berkurang, belum kemungkinan pencurian air karena instalasinya terbuka," katanya.

Akan tetapi, ia memastikan pasokan air akan ditambah dengan suplisi dari Gubug, Grobogan yang semula berkapasitas 100 L/s menjadi 300 L/s menuju IPA Kudu ditambah Sungai Dombo sebesar 100 L/s.

"Upaya kedua, mengalihkan sebagian pasokan air di IPA Kaligarang kepada layanan yang dulu pernah disuplai instalasi pipa Gajahmungkur sebelum IPA Kudu dioperasikan," kata Farchan.
 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024