Pati (Antaranews Jateng) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan penyelidikan potensi batuan pembawa kalium yang terdapat di sejumlah lokasi di Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dengan potensi yang cukup besar.

Menurut Kepala Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM Iman Sinulingga didampingi Kepala Bidang Mineral Moehamad Awaludin di Pati, Rabu, adanya potensi batuan pembawa kalium yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk di Kecamatan Cluwak diketahui setelah dilakukan penelitian pada tahun 2015, 2016 dan 2017.

Lokasi penelitiannya berada di kawasan Pegunungan Muria yang meliputi Kabupaten Pati, Kudus dan Jepara.

Penelitian awal dilakukan di wilayah Jepara pada tahun 2015, kemudian tahun 2016 di Pati dan 2017 di Kabupaten Kudus.

Hasilnya, lanjut dia, potensi terbesar dan kualitas cukup bagus berada di Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.

Di Kabupaten Pati tercatat ada lima blok yang potensi kandungan kaliumnya memiliki kualitas paling bagus.

Kelima blok tersebut, yakni di Desa Medani, Sentul, Payak, Wedusan, dan Mojo.

Dalam rangka memastikan kuantitas dan kualitas serta penyebaran batuan mengandung kalium di Kecamatan Cluwak, lanjut dia, saat ini dilakukan pengeboran di tiga titik yang direncanakan.

Ketiganya, meliputi dua titik di Desa Medani, Kecamatan Cluwak dan satu titik di Desa Payak, Kecamatan Cluwak.

Untuk tahap awal, lanjut dia, dilakukan pengeboran di Desa Medani dengan kedalaman sekitar 30 meter.

Hal itu, imbuh Muhamad Awaludin dengan mempertimbangkan tingkat keekonomian dalam penambangannya nantinya karena termasuk bahan galian bukan logam

Lokasi pengeboran di Desa Medani, katanya, berada di ketinggian 490 mDPL.

"Pengeboran di tiga lokasi tersebut sebagai bahan permodelan tiga dimensi untuk menghitung sumber daya lebih rinci," ujarnya.

Hasil pengeboran di tiga lokasi nantinya, kata dia, akan ditindaklanjuti dengan pengujian di laboratorium guna memastikan kandungan kaliumnya layak untuk dieksploitasi atau tidak.

"Nantinya, kami akan memberikan rekomendasi teknis wilayah prospek, termasuk soal kuantitas, lokasi penyebaran, dan kualitas komoditas kaliumnya kepada Pemkab Pati dan Pemprov Jateng," ujarnya.

Sebelumnya, kata dia, potensi kalium di Kabupaten Pati sudah disampaikan kepada Bupati Pati, termasuk kegiatan sosialisasi juga telah dilakukan.
 

Dengan adanya potensi kandungan kalium cukup besar di Kabupaten Pati, kata dia, tentunya bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk mengurangi ketergantungan bahan kalium impor.

"Diharapkan potensi batuan pembawa kalium di daerah ini dapat menjadi alternatif pengganti pupuk kalium (NPK) yang selama ini masih diimpor," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, selama beberapa tahun terakhir impor komoditas tersebut menunjukkan tren lonjakan kebutuhan.

Adanya batuan pembawa kalium di Pati, diharapkan juga dapat berdampak terhadap peningkatan produktivitas pertanian sehingga meningkatkan pendapatan petani dan pemerintah daerah serta mengurangi beban devisa negara.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024