Solo (Antaranews Jateng) - Perum Bulog Subdivre III Wilayah Surakarta terus melakukan penyerapan panenan petani, baik berbentuk gabah maupun beras sehingga menjelang bulan puasa kondisinya aman.

"Stok beras di Surakarta cukup untuk kebutuhan hingga empat bulan ke depan," kata Kepala Bulog Subdivre III Wilayah Surakarta Titov Agus Sabelia di Solo, Senin.

Pihaknya hingga sekarang terus melakukan pengadaan pangan dengan melibatkan 55 mitra kerja Bulog.

Realisasi kegiatan penyerapan beras hingga sekarang mencapai 19.972,64 ton dari kontraknya 20.921,49 ton, dan jenis gabah kering giling sebanyak 6.210,96 ton dari kontraknya 6.929,54 ton.

"Jumlah itu, akan terus bertambah hingga akhir Desember mendatang," kata Titov Agus Sabelia.

Ia optimistis pengadaan pangan sebanyak 89.000 ton setara beras pada 2018 dapat tercapai hingga akhir Desember mendatang.

Ia mengatakan penyaluran program bantuan sosial (bansos) rastra pada April tahun ini hanya dilakukan di Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen, sedangkan Boyolali sudah melalui bantuan pangan nontunai (BPNT).

"Khusus Kabupaten Boyolali mulai April sudah menggunakan BPNT. Bulog telah menyalurkan sebanyak 705,83 ton per bulan beras ke Boyolali," katanya.

Dia mengatakan penyaluran pangan di kabupaten lainnya di eks-Keresidenan Surakarta masih dengan program bansos yang totalnya 3.645,150 ton per bulan untuk Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen.

"Bulog untuk program BPNT selain menyalurkan beras, juga komoditas lainnya, seperti telur ayam. Untuk Kota Solo program rastra sudah melalui E-Warung," katanya.

Jumlah penyaluran beras untuk bansos rastra di lima kabupaten totalnya sebanyak 3.845,15 ton per bulan untuk 345.515 keluarga penerima manfaat (KPM).

Klaten mendapat jatah sebanyak 1.092,4 ton per bulan, Sukoharjo (473,71 ton), Wonogiri (747.4 ton), Karanganyar (568.02 ton), dan Sragen (763,62 ton).

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024