Semarang (Antaranews Jateng) - Badan Narkotika Nasional menyebutkan modus peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya selalu berkembang sehingga semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan.

"Modusnya banyak. Jadi, peredaran narkoba ini kalau ada yang tertangkap berubah terus modusnya," kata Kepala BNN Irjen Pol Heru Winarko saat "Ramah Tamah Pemerintah Kota Semarang dan BNN" di Semarang, Kamis sore.

Pada kesempatan itu diserahkan pula penghargaan dari Pemerintah Kota Semarang kepada sebanyak 38 personel BNN dan BNNP Jawa Tengah, antara lain, mantan Kepala BNN Komjen Pol (Purn) Budi Waseso.

Heru berterima kasih atas penghargaan yang diberikan Pemkot Semarang kepada tim BNN dan BNNP Jateng yang diharapkan bisa semakin memotivasi anggota BNN di lapangan dalam memberantas narkoba.

"Saya sudah bicara juga, misalnya anggota dari kepolisian dengan Kapolri supaya mereka dapat `reward`, demikian juga dari unsur lain, seperti Bea Cukai, imigrasi, kesehatan, dan lainnya," katanya.

Menurut dia, peran serta aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam menangkal dan mencegah peredaran narkoba, minimal dengan memastikan tidak ada anggota keluarganya yang menjadi pecandu narkoba.

"Selain dari BNN, kami harapkan masyarakat aktif menangkal dan juga peduli, terutama terhadap lingkungannya. Jangan sampai ada anggota keluarganya yang menjadi pengguna narkoba," katanya.

Untuk menjangkau peredaran narkoba yang sudah sampai ke desa-desa, kata dia, BNN juga melibatkan peran Babinsa (bintara pembina desa) dan Babinkamtibmas (bhayangkara pembina kamtibmas).

"Aparat desa kami libatkan juga, Babinsa, Babinkamtibmas. Saya sudah bicara dengan Bapak Panglima TNI dan Bapak kapolri supaya Babinsa dan Babinkamtibmas di desa bersama-sama menjaga," katanya.

Sebagai sarana sosialisasi, kata dia, keberadaan pos pelayanan terpadu (posyandu) di desa dan kelurahan sangat penting untuk memberikan pemahaman masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

"Posyandu ini bisa menjadi tempat sosialisasi, sudah kami sampaikan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Desa dan PDT. Karena narkoba sudah sampai ke desa-desa dan bukan hanya menyasar pemuda," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan pemberantasan narkoba bukan hanya dilakukan dengan menghentikan suplainya, tetapi perlu sosialisasi secara masif kepada masyarakat.

"Bagaimana semua warga bangsa mulai disosialisasi supaya enggak menyentuh yang namanya narkoba. Kami juga terus menyosialisasikan bahaya narkoba hingga ke tingkat SMP dan SD," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi mengapresiasi kinerja seluruh jajaran BNN beserta kepolisian yang mampu mengungkap semakin banyak kasus peredaran narkoba setiap tahunnya, khususnya di Kota Semarang.

 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024