Pati (Antaranews Jateng) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Muhamad Sohibul Iman memborong garam petani di Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sebanyak satu ton.

Menurut Presiden PKS Muhamad Sohibul Iman ditemui di sela-sela kunjungan ke salah satu gudang garam petani di Desa Pecangaan, Kecamatan Batangan, Pati, Jumat, pembelian garam sebanyak satu ton memang tidak ada artinya.

Akan tetapi, dia berharap tindakannya itu bisa mengurangi dampak kerugian akibat turunnya harga jual garam karena adanya garam impor.

Ia mengakui bersedia membeli garam petani tersebut seharga Rp 2.200 per kilogram.

Harga garam tersebut, kata dia, sesuai dengan keinginan dari pengepul garam agar garamnya dibeli secara wajar dan bisa menguntungkan.

Pasalnya, kata dia, harga garam dari petani setempat mencapai Rp1.600/kg.

Akan tetapi, kata dia, ketika hendak dijual ke pasaran ternyata sudah merebak garam impor.

Sementara harga jual garam impor, katanya, berkisar Rp1.500/kg.

"Jika dijual sesuai harga jual garam impor di pasaran tentu merugikan," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, dalam rangka membantu meringankan beban pengepul garam petani agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar.

Selanjutnya, kata dia, garam yang dibeli tersebut akan dibagikan kepada masyarakat Desa Pecangaan agar digunakan untuk kepentingan usaha skala rumah tangga, khususnya pengrajin ikan asin.

Sukirno pengepul garam di Desa Pecangaan mengaku berterima kasih karena garamnya sudah dibeli satu ton.

Ia mengakui untuk menjual garam dengan harga sesuai harga kulakan memang berat karena saat ini telah beredar garam impor dengan harga yang lebih murah.

Harga jual garam Rp2.200/kg, lanjut dia, belum termasuk pembelian karung plastik dan ongkoa angkut.

Meskipun laku dijual dengan harga Rp2.200/kg, katanya, keuntungan yang diperoleh belum maksimal karena belum mempertimbangkan angka penyusutan.

Kunjungan Presiden PKS tersebut dalam rangka Desa Pecangaan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati dalam rangka Hari Nelayan Nasional.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024