Purwokerto (Antaranews Jateng) - Calon Wakil Bupati Banyumas Ifan Haryanto optimistis pertumbuhan ekonomi daerah tersebut bisa tumbuh melesat jika kabupaten itu mampu memanfaatkan peluang sebagai sentra perdagangan barang dan jasa di Jawa Tengah bagian selatan.
"Selama ini, Banyumas telah berfungsi secara alamiah sebagai kutub pertumbuhan ekonomi serta memiliki kesempatan yang besar untuk berkembang lebih pesat sebagai sentra perdagangan barang dan jasa, khususnya bagi wilayah selatan Jawa Tengah," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Selain letak geografis yang strategis di tengah beberapa kabupaten yang menghasilkan berbagai komoditas perdagangan, kata dia, Banyumas sejak lama telah berfungsi menjadi "nucleus" atau inti jaringan perdagangan barang dan jasa di wilayah Jateng selatan.
"Dari segi infrastruktur perdagangan, pendek kata Banyumas dianggap paling siap," kata Ifan yang berpasangan dengan Calon Bupati Mardjoko.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan perlu upaya untuk mengakomodasi potensi tersebut dalam produk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Banyumas agar peran sebagai kutub pertumbuhan dan sentra perdagangan barang maupun jasa bisa berfungsi secara optimal.
Menurut dia, tata guna lahan perlu diarahkan untuk mendukung Banyumas sebagai pusat perdagangan barang dan jasa.
"Birokrasi perizinan juga perlu disederhanakan agar pro terhadap pertumbuhan dan investasi," kata planolog lulusan Institut Teknologi Bandung dan University of Birmingham, Inggris itu.
Sebagai putra daerah Banyumas, Ifan mengatakan pesatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Jateng selatan menuntut diperlukan pasar induk sayuran dan buah, pusat perdagangan ternak dan unggas, sentra perdagangan elektronika, serta sentra perdagangan otomotif.
Menurut dia, hal itu tidak hanya untuk melayani kebutuhan bagi masyarakat di Kabupaten Banyumas, tetapi juga wilayah Purbalingga, Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Brebes, dan sekitarnya.
"Oleh karena itu, Kabupaten Banyumas paling berpotensi menjadi sentra perdagangan tersebut. Jika Banyumas mampu memanfaatkan peluang sebagai sentra perdagangan barang dan jasa ini, niscaya pertumbuhan ekonomi Banyumas bisa tumbuh melesat, menyerap tenaga kerja, menurunkan angka kemiskinan, serta mengurangi jurang ketimpangan pendapatan yang ada di Banyumas," katanya.
Dia mengaku telah mendiskusikan hal itu dengan sejumlah kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Kecamatan Cilongok, Banyumas, pada Senin (9/4) malam.
Menurut dia, banyak masukan yang diperoleh dalam diskusi tersebut, antara lain keluhan yang berkaitan dengan minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap kepentingan anak-anak muda.
Dalam hal ini, kata dia, kader IPNU dan IPPNU menginginkan agar fasilitas olahraga dan seni di Kabupaten Banyumas diperbanyak agar generasi muda bisa menyalurkan hobi mereka.
"Mereka ingin Purwokerto sebagai Ibu Kota Kabupaten Banyumas bisa mencontoh Bandung dan Yogyakarta, di mana ekonominya maju sebagai pusat perdagangan dan jasa. Kotanya nyaman dihuni karena banyak taman kota maupun tempat-tempat untuk menyalurkan hobi olahraga dan seni untuk anak muda," katanya.
Pilkada Banyumas yang akan digelar pada 27 Juni 2018 diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni Mardjoko/Ifan Haryanto dengan nomor urut 1 serta Achmad Husein/Sadewo Tri Lastiono dengan nomor urut 2.
"Selama ini, Banyumas telah berfungsi secara alamiah sebagai kutub pertumbuhan ekonomi serta memiliki kesempatan yang besar untuk berkembang lebih pesat sebagai sentra perdagangan barang dan jasa, khususnya bagi wilayah selatan Jawa Tengah," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Selain letak geografis yang strategis di tengah beberapa kabupaten yang menghasilkan berbagai komoditas perdagangan, kata dia, Banyumas sejak lama telah berfungsi menjadi "nucleus" atau inti jaringan perdagangan barang dan jasa di wilayah Jateng selatan.
"Dari segi infrastruktur perdagangan, pendek kata Banyumas dianggap paling siap," kata Ifan yang berpasangan dengan Calon Bupati Mardjoko.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan perlu upaya untuk mengakomodasi potensi tersebut dalam produk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Banyumas agar peran sebagai kutub pertumbuhan dan sentra perdagangan barang maupun jasa bisa berfungsi secara optimal.
Menurut dia, tata guna lahan perlu diarahkan untuk mendukung Banyumas sebagai pusat perdagangan barang dan jasa.
"Birokrasi perizinan juga perlu disederhanakan agar pro terhadap pertumbuhan dan investasi," kata planolog lulusan Institut Teknologi Bandung dan University of Birmingham, Inggris itu.
Sebagai putra daerah Banyumas, Ifan mengatakan pesatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Jateng selatan menuntut diperlukan pasar induk sayuran dan buah, pusat perdagangan ternak dan unggas, sentra perdagangan elektronika, serta sentra perdagangan otomotif.
Menurut dia, hal itu tidak hanya untuk melayani kebutuhan bagi masyarakat di Kabupaten Banyumas, tetapi juga wilayah Purbalingga, Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Brebes, dan sekitarnya.
"Oleh karena itu, Kabupaten Banyumas paling berpotensi menjadi sentra perdagangan tersebut. Jika Banyumas mampu memanfaatkan peluang sebagai sentra perdagangan barang dan jasa ini, niscaya pertumbuhan ekonomi Banyumas bisa tumbuh melesat, menyerap tenaga kerja, menurunkan angka kemiskinan, serta mengurangi jurang ketimpangan pendapatan yang ada di Banyumas," katanya.
Dia mengaku telah mendiskusikan hal itu dengan sejumlah kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Kecamatan Cilongok, Banyumas, pada Senin (9/4) malam.
Menurut dia, banyak masukan yang diperoleh dalam diskusi tersebut, antara lain keluhan yang berkaitan dengan minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap kepentingan anak-anak muda.
Dalam hal ini, kata dia, kader IPNU dan IPPNU menginginkan agar fasilitas olahraga dan seni di Kabupaten Banyumas diperbanyak agar generasi muda bisa menyalurkan hobi mereka.
"Mereka ingin Purwokerto sebagai Ibu Kota Kabupaten Banyumas bisa mencontoh Bandung dan Yogyakarta, di mana ekonominya maju sebagai pusat perdagangan dan jasa. Kotanya nyaman dihuni karena banyak taman kota maupun tempat-tempat untuk menyalurkan hobi olahraga dan seni untuk anak muda," katanya.
Pilkada Banyumas yang akan digelar pada 27 Juni 2018 diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni Mardjoko/Ifan Haryanto dengan nomor urut 1 serta Achmad Husein/Sadewo Tri Lastiono dengan nomor urut 2.