Purwokerto (Antaranews Jateng) - Penyuluh pertanian memiliki peran strategis dalam mendukung program swasembada dan ketahanan pangan di Indonesia khususnya Kabupaten Banyumas, kata Sekretaris Daerah Banyumas Wahyu Budi Saptono.

"Untuk meningkatkan sektor pertanian diperlukan sumber daya manusia, khususnya penyuluh pertanian yang berkualitas, andal, berdedikasi, berwawasan global, serta memiliki etos kerja, disiplin dan moral yang tinggi, berkemampuan manajerial, kewirausahaan, serta organisasi bisnis," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Sekda mengatakan hal itu saat membuka Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Terampil dan Ahli di Aula Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas yang diselenggarakan selama 21 hari, 3-23 April 2018, atas kerja sama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan.

Oleh karena penyuluh memiliki peran stragis, kata dia, peningkatan kualifikasi dan spesialisasi aparat pertanian menjadi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan penyuluh pertanian dalam mengidentifikasi kebutuhan dan potensi petani serta pelaku agribisnis lainnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan hingga kini jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Banyumas hanya 180 orang terdiri atas 77 orang pegawai negeri sipil, 50 orang calon pegawai negeri sipil, dan 53 orang tenaga harian lepas (THL) tenaga bantu penyuluh pertanian (TBPP).

"Dengan komposisi seperti itu, tentunya butuh kerja ekstra keras para penyuluh pertanian dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan petani, peningkatan produksi tanaman pangan, maupun dalam mendukung program swasembada pangan, ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan, karena idealnya satu orang penyuluh pertanian menangani satu desa," katanya.

Ia mengharapkan melalui pelatihan dasar yang diikuti 51 orang yang terdiri atas satu orang penyuluh dari Kabupaten Tegal dan 50 orang CPNS penyuluh pertanian asal Banyumas itu akan dibekali dan dimantapkan kompetensinya sebagai penyuluh pertanian.

Ke-50 orang CPNS penyuluh pertanian asal Banyumas itu terdiri atas 29 orang penyuluh pertanian terampil dan 21 orang penyuluh pertanian ahli.

Sementara itu, Kepala BBPP Batu Apri Handono mengatakan pelatihan dasar penyuluh pertanian ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi penyuluh pertanian sehingga memiliki kemampuan dalam melaksanakan pekerjaannya dengan menggunakan prosedur serta teknik kerja tertentu.

Menurut dia, materi yang diberikan dalam pelatihan di antaranya dasar dasar penyuluhan, cara pengembangan potensi wilayah, cara menggerakkan serta membangun kelompok tani, cara menerapkan teknologi, dan cara membangun kelompok tani.

"Pelatihan ini juga memberikan wawasan berpikir secara komprehensif bagi penyuluh pertanian serta menyamakan persepsi terhadap tugas, fungsi, organisasi, tata kerja, dan tata hubungan kerja penyuluh pertanian," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024