Purwokerto (Antaranews Jateng) - Pengadaan beras yang dilaksanakan Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, telah mencapai 5.600 ton, kata Kepala Bulog Banyumas Sony Supriyadi.

"Kami optimistis target pengadaan beras sebesar 53.000 ton yang dilaksanakan Bulog Banyumas pada tahun 2018 dapat terealisasi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Kendati masa panen raya di wilayah eks Keresidenan Banyumas hampir berakhir, dia mengatakan volume beras yang masuk ke gudang-gudang Bulog Banyumas relatif stabil.

Bahkan, kata dia, pada hari Selasa ini telah dilakukan penandatangan kontrak pengadaan beras oleh mitra kerja Bulog Banyumas sebesar 500 ton.

"Hingga saat ini, kontrak pengadaan beras yang kami terima telah mencapai kisaran 8.000 ton," katanya.

Lebih lanjut, Sony mengatakan sejak tanggal 23 Maret 2018 telah diberlakukan skema harga pembelian gabah dan beras dari petani berupa fleksibilitas harga sebesar 10 persen di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015.

Dengan fleksibilitas harga 10 persen di atas HPP tersebut, harga pembelian beras oleh Bulog saat sekarang sebesar Rp8.080 per kilogram, sedangkan harga gabah kering giling Rp5.115 per kilogram dan gabah kering panen Rp4.070 per kilogram.

Disinggung mengenai penyaluran bantuan sosial beras untuk keluarga sejahtera (rastra), dia mengatakan pihaknya akan segera menyalurkannya pada pekan pertama bulan April.

"Minggu ini, kami akan menyalurkan bansos rastra untuk empat kabupaten, yakni Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara," katanya.

Dalam hal ini, Bulog Banyumas mengalokasikan beras sebanyak 4.422,3 ton untuk penyaluran bansos rastra bulan bagi 442.230 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di Kabupaten Banyumas sebanyak 136.864 KPM, Cilacap 141.769 KPM, Purbalingga 88.349 KPM, dan Banjarnegara 75.253 KPM.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024