Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, mendata kerugian akibat bencana yang terjadi di wilayah setempat sejak Januari hingga Maret 2018.

"Pendataan akibat gempa yang terjadi sejak awal Januari hingga 20 Maret 2018 telah dilakukan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Sabtu.

Dia menyebutkan, berdasarkan data tersebut diketahui bahwa jumlah kerugian sekitar Rp3,5 miliar lebih.

Dia menjelaskan kerugian tersebut mencakup bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, perhubungan darat, infrastruktur jalan, dan lain sebagainya.

Dia menjelaskan, hingga 20 Maret ada 106 bencana di Kabupaten Banjarnegara, dan 90 di antaranya adalah tanah longsor.

"Sisanya adalah banjir satu kejadian, angin kencang delapan kejadian, dan kebakaran tujuh kejadian," tuturnya.

Akibat bencana tersebut, kata dia, sekitar 76 rumah mengalami kerusakan kategori berat, 65 lainnya rusak sedang, dan 24 rusak ringan, serta 43 rumah dalam kondisi terancam.

"Selain itu kerusakan akibat bencana juga terjadi pada jalan, jembatan, talud, dan lain sebagainya," ujarnya.

Pihaknya, kata dia, akan terus melakukan pemuktahiran data mengenai kejadian bencana dan dampak yang ditimbulkan secara berkala.

Dia juga kembali mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.

"Bagi warga yang ada di lereng agar mengungsi ke tempat yang lebih aman ketika hujan deras," katanya.

Dia juga menyampaikan bahwa berdasarkan informasi dari BMKG diketahui Banjarnegara, akan memasuki awal musim kemarau pada bulan Juni 2018.Itu artinya pada saat ini masih ada potensi hujan.

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024