Semarang (Antaranews Jateng) - Dinas Pendidikan Kota Semarang memastikan kesiapan jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) Tahun 2018.
"Semua sudah 100 persen siap melaksanakan UNBK, baik SMP negeri maupun swasta, termasuk madrasah tsanawiyah (MTs)," kata Kepala Disdik Kota Semarang Bunyamin di Semarang, Kamis.
Ia mengatakan perangkat komputer sudah disiapkan untuk pelaksanaan UNBK, termasuk bagi sekolah yang belum memiliki jumlah perangkat yang cukup akan dibantu sekolah terdekat lainnya.
Jadi, kata dia, sekolah yang belum memiliki jumlah komputer yang memadai untuk pelaksanaan UNBK akan dibantu oleh sekolah-sekolah terdekat yang tidak melaksanakan ujian.
"Kan ada sekolah yang sedang tidak melaksanakan UNBK. Jadi, komputer-komputer di sekolah itu akan difungsikan bagi beberapa SMP dan sederajat yang akan melaksanakan UNBK," katanya.
Sesuai aturan, kata dia, sekolah harus menyediakan perangkat dengan jumlah minimal sepertiga dari jumlah siswa peserta UN sehingga pelaksanaan ujian bisa dibagi dalam beberapa "shift".
Bunyamin menyebutkan setidaknya ada 26.000 siswa yang akan melaksanakan UNBK pada tahun ini dari 200 SMP dan sederajat, baik negeri maupun swasta di Kota Semarang.
"Kalau misalnya peserta ujiannya ada 300 siswa, setidaknya 100 komputer di ruang ujian plus lima persennya sebagai cadangan. Kami sudah penuhi persyaratan itu," katanya.
Mengenai antisipasi gangguan listrik dari PLN, khususnya pemadaman, ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan badan usaha milik negara (BUMN) itu untuk tidak melakukan pemadaman selama UNBK berlangsung.
Namun, kata dia, sekolah tetap menyediakan generator set (genset) untuk mengantisipasi jika terjadi pemadaman listrik, sebagaimana persiapan pada pelaksanaan UNBK tahun sebelumnya.
Pelaksanaan UNBK jenjang SMP dan sederajat berlangsung pada 23-26 April 2018 yang terbagi dalam tiga "shift", sementara pelaksanaan UNBK susulan jenjang SMP dan sederajat pada 8-9 Mei 2018.
"Semua sudah 100 persen siap melaksanakan UNBK, baik SMP negeri maupun swasta, termasuk madrasah tsanawiyah (MTs)," kata Kepala Disdik Kota Semarang Bunyamin di Semarang, Kamis.
Ia mengatakan perangkat komputer sudah disiapkan untuk pelaksanaan UNBK, termasuk bagi sekolah yang belum memiliki jumlah perangkat yang cukup akan dibantu sekolah terdekat lainnya.
Jadi, kata dia, sekolah yang belum memiliki jumlah komputer yang memadai untuk pelaksanaan UNBK akan dibantu oleh sekolah-sekolah terdekat yang tidak melaksanakan ujian.
"Kan ada sekolah yang sedang tidak melaksanakan UNBK. Jadi, komputer-komputer di sekolah itu akan difungsikan bagi beberapa SMP dan sederajat yang akan melaksanakan UNBK," katanya.
Sesuai aturan, kata dia, sekolah harus menyediakan perangkat dengan jumlah minimal sepertiga dari jumlah siswa peserta UN sehingga pelaksanaan ujian bisa dibagi dalam beberapa "shift".
Bunyamin menyebutkan setidaknya ada 26.000 siswa yang akan melaksanakan UNBK pada tahun ini dari 200 SMP dan sederajat, baik negeri maupun swasta di Kota Semarang.
"Kalau misalnya peserta ujiannya ada 300 siswa, setidaknya 100 komputer di ruang ujian plus lima persennya sebagai cadangan. Kami sudah penuhi persyaratan itu," katanya.
Mengenai antisipasi gangguan listrik dari PLN, khususnya pemadaman, ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan badan usaha milik negara (BUMN) itu untuk tidak melakukan pemadaman selama UNBK berlangsung.
Namun, kata dia, sekolah tetap menyediakan generator set (genset) untuk mengantisipasi jika terjadi pemadaman listrik, sebagaimana persiapan pada pelaksanaan UNBK tahun sebelumnya.
Pelaksanaan UNBK jenjang SMP dan sederajat berlangsung pada 23-26 April 2018 yang terbagi dalam tiga "shift", sementara pelaksanaan UNBK susulan jenjang SMP dan sederajat pada 8-9 Mei 2018.