Semarang (Antaranews Jateng) - Tim Kelurahan Bulustalan Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, merazia indekos untuk menanggulangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kawasan perkampungan ini.
Tim gabungan dari kelurahan, lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK), babinsa, bhabinkamtibmas, dan RT/RW menyisir indekos yang ada di kawasan Bulustalan, Semarang, Senin.
"Kami lakukan razia ini untuk mengantisipasi berbagai potensi terjadinya kejahatan yang terkadang terjadi di indekos karena tidak adanya pengawasan," kata Lurah Bulustalan Semarang Burhan Arifin.
Menurut dia, indekos kerap kali disalahgunakan untuk tempat pesta narkoba, pergaulan bebas, dan tindak kriminal lainnya jika tidak dilakukan pengawasan dan pembinaan secara berkala.
"Selain itu, untuk menciptakan kondisi yang aman dan tertib menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018. Kami harus cek indekos-indekos," katanya.
Dalam razia tersebut, tidak ditemukan hal-hal yang dikhawatirkan, tetapi tim gabungan dari kelurahan dan kepolisian tetap memberikan pengarahan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Ia menyebutkan banyak sekali indekos yang berada di kawasan Bulustalan, Semarang, sekitar 90 tempat indekos yang dihuni oleh sebanyak 720-an orang pendatang dari berbagai daerah.
"Jumlah warga indekos memang besar. Makanya, kami perlu mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dengan cara pengecekan semacam ini," katanya.
Burhan menegaskan razia tersebut akan terus dilakukan secara berkala, sekaligus pemberian sosialisasi dan pengawasan, termasuk melibatkan peran RT/RW untuk meningkatkan pengawasan.
Sementara itu, sejumlah penghuni indekos di Kelurahan Bulustalan, Semarang, kaget ketika didatangi oleh petugas dari kelurahan dan kepolisian yang menyambangi satu-persatu tempat indekost
Seperti diungkapkan Sari (25), mahasiswi salah satu sekolah keperawatan di Semarang, yang mengaku kaget ketika diminta menunjukkan data diri dan identitas, seperti kartu tanda penduduk (KTP).
"Ternyata, pengecekan keamanan menjelang Pilgub. Lega, saya kira tadi razia apa. Datangnya rame-rame, tetapi setelah diberikan penjelasan baru paham. Penting memang pengecekan kayak gini," katanya.
Selain mengecek aktivitas penghuni indekos, Sari mengatakan para penghuni indekos diberikan pengarahan untuk tidak melakukan perbuatan menyimpang, seperti penyalahgunaan narkoba, minuman beralkohol, maupun pergaulan bebas.
Tim gabungan dari kelurahan, lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK), babinsa, bhabinkamtibmas, dan RT/RW menyisir indekos yang ada di kawasan Bulustalan, Semarang, Senin.
"Kami lakukan razia ini untuk mengantisipasi berbagai potensi terjadinya kejahatan yang terkadang terjadi di indekos karena tidak adanya pengawasan," kata Lurah Bulustalan Semarang Burhan Arifin.
Menurut dia, indekos kerap kali disalahgunakan untuk tempat pesta narkoba, pergaulan bebas, dan tindak kriminal lainnya jika tidak dilakukan pengawasan dan pembinaan secara berkala.
"Selain itu, untuk menciptakan kondisi yang aman dan tertib menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018. Kami harus cek indekos-indekos," katanya.
Dalam razia tersebut, tidak ditemukan hal-hal yang dikhawatirkan, tetapi tim gabungan dari kelurahan dan kepolisian tetap memberikan pengarahan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Ia menyebutkan banyak sekali indekos yang berada di kawasan Bulustalan, Semarang, sekitar 90 tempat indekos yang dihuni oleh sebanyak 720-an orang pendatang dari berbagai daerah.
"Jumlah warga indekos memang besar. Makanya, kami perlu mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dengan cara pengecekan semacam ini," katanya.
Burhan menegaskan razia tersebut akan terus dilakukan secara berkala, sekaligus pemberian sosialisasi dan pengawasan, termasuk melibatkan peran RT/RW untuk meningkatkan pengawasan.
Sementara itu, sejumlah penghuni indekos di Kelurahan Bulustalan, Semarang, kaget ketika didatangi oleh petugas dari kelurahan dan kepolisian yang menyambangi satu-persatu tempat indekost
Seperti diungkapkan Sari (25), mahasiswi salah satu sekolah keperawatan di Semarang, yang mengaku kaget ketika diminta menunjukkan data diri dan identitas, seperti kartu tanda penduduk (KTP).
"Ternyata, pengecekan keamanan menjelang Pilgub. Lega, saya kira tadi razia apa. Datangnya rame-rame, tetapi setelah diberikan penjelasan baru paham. Penting memang pengecekan kayak gini," katanya.
Selain mengecek aktivitas penghuni indekos, Sari mengatakan para penghuni indekos diberikan pengarahan untuk tidak melakukan perbuatan menyimpang, seperti penyalahgunaan narkoba, minuman beralkohol, maupun pergaulan bebas.