Solo (Antaranews Jateng) - Serapan beras yang dilakukan oleh Perum Bulog Subdivre III Surakarta hingga saat ini mencapai 9.126 ton.

"Untuk serapan per hari saat ini di kisaran 600-700 ton," kata Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta Titov Agus Sabelia di Solo, Jumat.

Ia memprediksi memasuki musim panen padi di sejumlah daerah, hingga akhir bulan ini volume serapan beras di wilayah Soloraya bisa mencapai 15.000-17.500 ton.

"Kalau di Soloraya rata-rata sudah panen, seperti Sukoharjo, Klaten, Karanganyar. Sedangkan panen yang paling banyak biasanya di Kabupaten Sragen, di sana sifatnya lumintu," katanya.

Meski tidak menyebutkan stok yang tersedia di gudang Bulog, dikatakannya, volume stok masih mencukupi untuk kebutuhan hingga Mei 2018.

Terkait target serapan pada 2018 yang mencapai 89.000 ton, pihaknya optimistis dapat tercapai.

Sebelumnya, kenaikan volume panen beras para petani berdampak positif bagi penurunan harga beras di tingkat pasaran. Dari hasil sidak pasar yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta beberapa waktu lalu, diketahui harga beras mengalami penurunan sekitar Rp1.000/kg.

Sekretaris TPID Kota Surakarta Bandoe Widiarto mengatakan penurunan harga terjadi pada semua jenis beras baik itu kualitas premium maupun medium.

"Dari hasil sidak yang kami lakukan, diketahui untuk beras premium turun harga dari Rp14.000/kg menjadi Rp13.000/kg, sedangkan beras kualitas medium turun dari Rp11.000/kg menjadi Rp10.000/kg," katanya.

Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024