Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Kementerian Pertanian mengimbau pihak-pihak terkait mengantisipasi jatuhnya harga gabah saat panen raya yang puncaknya berlangsung pada bulan Maret-April, kata Penanggung Jawab Upaya Khusus Kementan Wilayah Banyumas dan Banjarnegara Apri Handono.

"Dinas Pertanian bersama jajaran Komando Distrik Militer setempat agar mendorong dan mendukung Program Serap Gabah Petani yang dilaksanakan oleh Bulog dengan target (secara nasional) bulan Januari-Desember 2018 dapat diserap sebanyak 3,7 juta ton setara beras," kata Apri Handono di Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu.

Apri mengatakan hal itu saat kegiatan panen padi pada area demonstrasi pengendalian wereng batang cokelat dengan budi daya tanaman sehat di lahan milik Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Hasrat, Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara.

Menurut dia, potensi panen secara nasional untuk bulan Maret 2018 seluas 2,2 juta hektare atau 11,8 juta ton produksi gabah kering panen.

"Untuk Kabupaten Banjarnegara, potensi panen pada bulan Maret ini seluas 4.000 hektare atau sebesar 23.000 ton GKP atau 12.000 ton setara beras," kata Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu itu.

Ia mengatakan Bulog Divisi Regional Jawa Tengah ditargetkan menyerap beras sebanyak 453 ribu ton dengan realisasi hingga saat ini sebesar 22.000 ton beras atau baru mencapai 4,9 persen.

Sementara di gudang Bulog Banjarnegara, kata dia, dari target 7.000 ton beras, baru menyerap 450 ton atau 6,2 persen.

"Untuk target LTT (Luas Tambah Tanam) bulan April 2018, Kabupaten Banjarnegara memiliki target seluas 2.992 hektare, sedangkan potensi panen bulan pada bulan April seluas 2.663 hektare atau 14.000 ton GKP," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Gapoktan Hasrat, Desa Gumelem Kulon, Dimin mengatakan harga GKP di Gumelem Kulon dan sekitarnya saat sekarang berkisar Rp3.700-Rp3.900 per kilogram, sedangkan harga gabah kering giling berkisar Rp5.100-Rp5.300 per kilogram.

Oleh karena itu, dia menyambut baik adanya kebijakan fleksibilitas harga sebesar 20 persen dari harga pembelian pemerintah yang dilaksanakan oleh Bulog karena sesuai dengan yang diharapkan petani.

"Kebijakan itu menggembirakan petani karena sesuai dengan harapkan. Kami berharap kebijakan tersebut tetap dipertahankan, syukur kalau ditingkatkan," katanya.

Dia mengakui jika saat ini Bulog mulai melakukan penyerapan gabah di Desa Gumelem Kulon dengan menggandeng sejumlah mitra kerja termasuk penggilingan padi.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024