Temanggung (Antaranews Jateng) - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah mencoba menyusun batuan pagar yang berserakan di kompleks Situs Liyangan di Desa Purbosari, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

"Kegiatan kami pada tahap ini mencari, menyusun, dan menyatukan satu demi satu batuan pagar yang berserakan," kata staf BPCB Jateng, Budiono yang tengah bekerja di Situs Liyangan, Temanggung, Jumat.

Situs Liyangan ditemukan pada kedalaman 10 hingga 12 meter terpendam material yang diduga akibat letusan Gunung Sindoro.

Akibat bencana alam tersebut, kondisi situs peninggalan zaman Mataram Kuno itu tidak utuh lagi, bangunan dari kayu hancur dan sebagian ditemukan berupa arang dan bangunan dari batu sebagian berserakan.

Budiono mengatakan pada kegiatan kali ini tim fokus untuk mencari dan menyatukan batu di pagar candi induk yang membujur ke utara.

Menurut dia panjang pagar 139,60 meter dan tinggi 164 cm.

"Sebelum dilakukan pemugaran, kami mencoba mencari, menyusun, dan menyatukan batu-batu tersebut," katanya.

Ia mengatakan pada tahun 2017 tim BPCB berhasil memugar pagar candi induk Situs Liyangan yang membujur ke barat meskipun belum selesai semua dan memugar trap tangga di bagian pagar yang membujur ke utara.

Ia menuturkan dalam pemugaran trap tangga, sebagian batu tidak ditemukan, terutama di bagian atas, maka kemudian diganti batu yang baru.

"Begitu juga nanti untuk memugar pagar ini jika ada pasangan batu yang hilang akan diganti dengan batu yang baru," katanya.

Ia mengatakan dalam upaya mencari, menyusun, dan menyatukan batuan pagar ini diterjunkan delapan personel dari BPCB ditambah tenaga kerja lokal.

"Pada tahap ini, kami mulai bekerja sejak 12 maret 2018 dan direncanakan selesai pada 6 April 2018," katanya.



 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024