Solo (Antaranews Jateng) - Realisasi pengadaan pangan melalui penyerapan gabah hasil panen petani oleh Bulog Subdivre III Wilayah Surakarta mencapai 6.392 ton setara beras.

"Kami sudah mengadakan baik gabah maupun beras dengan penyerap hasil panen petani sejak awal Maret hingga sekarang mencapai 6.293 ton dari 8.523 ton yang sudah dikontrak," kata Kepala Bulog Subdivre III Wilayah Surakarta, Titov Agus Sabelia, di Solo, Jumat.

Dia mengatakan pengadaan beras tersebut terus berlangsung hingga akhir Desember 2018 untuk persediaan ketahanan pangan di wilayah setempat.

Bulog Subdivre III Wilayah Surakarta ditarget menyerap hasil panen petani 89.000 ton beras hingga akhir Desember mendatang.

Dalam penyerapan gabah hasil panen petani, pihaknya bekerja sama 55 mitra kerja Bulog. Patokan harga pengambilan gabah kering panen (GKP) Rp4.450 per kilogram, gabah kering giling (GKP) Rp5.450/kg, beras kualitas medium Rp8.250/kg, dan premium Rp9.000/kg.

Titov mengatakan hasil pengadaan beras pada Maret tersimpan di sejumlah gudang milik Bulog, yakni di Klaten 3.755 ton, Boyolali 733 ton, Karanganyar 180 ton, Sragen 2.725 ton, Sukoharjo 530 ton, dan Wonogiri 520 ton.

"Stok beras hingga saat ini, di wilayah Surakarta masih aman, cukup untuk kebutuhan beberapa bulan ke depan," katanya.

Ia juga mengatakan pengeluaran beras melalui program bantuan sosial rastra untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah eks-Keresidenan Surakarta, kecuali Kota Solo. Bansos itu, setiap KPM menerima 10 kilogram per bulan dan kini memasuki tahap ketiga.

Jumlah penyaluran rastra setiap bulan dengan total 4.350.980 kg untuk 435.098 KPM. Jatah untuk Boyolali 705.830 kg per bulan, Klaten 1.092.400 kg, Sukoharjo 473.710 kg, Wonogiri 747.400 kg, Karanganyar 568.020 kg, dan Sragen 763.620 kg.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024