Semarang (Antaranews Jateng) - Ulama besar dari Suriah yang juga Rektor Universitas Ahmad Kaftaro Damaskus, Syaikh Muhammad Syarif As Showaf, secara khusus mendoakan pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) agar menjadi pemersatu umat beragama.
Doa sekaligus dukungan untuk pasangan Ganjar-Yasin tersebut disampaikan Syarif saat mengunjungi Posko Santri Gayeng di Jalan Sumbing Nomor 1 Gajahmungkur, setelah menghadiri silaturahmi alumni Suriah di Semarang, Rabu.
Dalam pertemuan tersebut, Syarif bercerita perihal Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah yang saat itu terdiri dari berbagai macam suku dan golongan, mulai dari umat Islam, Yahudi hingga kaum kafir.
"Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, bukan hanya untuk satu golongan, melainkan untuk seluruh umat manusia, maka Nabi menyatukan semua golongan itu, semua diberikan hak yang sama sebagai warga negara," katanya.
Syarif mengaku mendukung para pemimpin yang menyatukan seluruh umat, termasuk para politikus yang harus menyatukan seluruh warga negara kebesaran dan kekuatan bangsa itu sendiri.
Secara khusus, Syarif mendoakan pasangan Ganjar-Yasin sukses dalam perhelatan Pilgub Jateng 2018, apalagi Gus Yasin diketahui menjadi salah satu mahasiswanya ketika kuliah di Universiats Ahmad Kaftaro Damaskus.
"Saudara saya Taj Yasin ini adalah kandidat wakil gubernur Jawa Tengah. Insya Allah diberi keberkahan dan kesuksesan. Beliau akan menjadi wakil gubernur yang terpuji dan mulia, mengangkat provinsi Jateng menjadi provinsi maju dan sejahtera," ujarnya.
Gus Yasin yang didampingi Panglima Santri Gayeng Muchlisin mengatakan bahwa doa dan dukungan dari salah satu ulama besar di Suriah itu menambah keyakinan dan kekuatannya untuk berjuang di Pilgub Jateng 2018.
"Alhamdulillah kedatangan beliau memberikan kekuatan untuk Ganjar-Yasin. Pesan beliau bahwa harus dikumpulkan umat Islam dan umat lain bersatu, memadukan, jangan sampai negara kita dipecah dan diadu domba. Islam diutus sebagai rahmatan lil alamin," katanya.
Pada Pilgub Jateng 2018, pasangan cagub Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar mendapat nomor urut 1.
Doa sekaligus dukungan untuk pasangan Ganjar-Yasin tersebut disampaikan Syarif saat mengunjungi Posko Santri Gayeng di Jalan Sumbing Nomor 1 Gajahmungkur, setelah menghadiri silaturahmi alumni Suriah di Semarang, Rabu.
Dalam pertemuan tersebut, Syarif bercerita perihal Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah yang saat itu terdiri dari berbagai macam suku dan golongan, mulai dari umat Islam, Yahudi hingga kaum kafir.
"Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, bukan hanya untuk satu golongan, melainkan untuk seluruh umat manusia, maka Nabi menyatukan semua golongan itu, semua diberikan hak yang sama sebagai warga negara," katanya.
Syarif mengaku mendukung para pemimpin yang menyatukan seluruh umat, termasuk para politikus yang harus menyatukan seluruh warga negara kebesaran dan kekuatan bangsa itu sendiri.
Secara khusus, Syarif mendoakan pasangan Ganjar-Yasin sukses dalam perhelatan Pilgub Jateng 2018, apalagi Gus Yasin diketahui menjadi salah satu mahasiswanya ketika kuliah di Universiats Ahmad Kaftaro Damaskus.
"Saudara saya Taj Yasin ini adalah kandidat wakil gubernur Jawa Tengah. Insya Allah diberi keberkahan dan kesuksesan. Beliau akan menjadi wakil gubernur yang terpuji dan mulia, mengangkat provinsi Jateng menjadi provinsi maju dan sejahtera," ujarnya.
Gus Yasin yang didampingi Panglima Santri Gayeng Muchlisin mengatakan bahwa doa dan dukungan dari salah satu ulama besar di Suriah itu menambah keyakinan dan kekuatannya untuk berjuang di Pilgub Jateng 2018.
"Alhamdulillah kedatangan beliau memberikan kekuatan untuk Ganjar-Yasin. Pesan beliau bahwa harus dikumpulkan umat Islam dan umat lain bersatu, memadukan, jangan sampai negara kita dipecah dan diadu domba. Islam diutus sebagai rahmatan lil alamin," katanya.
Pada Pilgub Jateng 2018, pasangan cagub Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar mendapat nomor urut 1.