Purbalingga (Antaranews Jateng) - Penyaluran bantuan untuk korban bencana alam harus cepat dilakukan agar dapat segera dimanfaatkan oleh penerimanya secara maksimal dalam upaya meringankan beban mereka, kata Bupati Purbalingga Tasdi.

"Pak Sekda dan jajarannya, bagaimana caranya nanti agar ketika terjadi musibah, bantuan dapat segera diberikan paling lama tiga hari setelahnya, sehingga manfaatnya dapat digunakan untuk keluarga," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu.

Sekretaris Daerah (Sekretaris Daerah) Purbalingga Wahyu Kontardi mengatakan hal itu saat menyalurkan bantuan untuk korban bencana aula Kantor Kecamatan Karangjambu, Purbalingga.

Menurut dia, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meringankan beban keluarga korban jika penyalurannya dilakukan lebih cepat.

Dalam kesempatan tersebut, dia mengapresiasi sejumlah lembaga dan instansi yang memiliki kepedulian terhadap bencana alam yang melanda wilayah Purbalingga, baik melalui upaya penanggulangan maupun penyaluran bantuan yang lebih cepat.

"Saya juga berterima kasih kepada MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP Kabupaten Purbalingga dan manajemen Owabong yang telah menghimpun dana untuk membantu korban bencana alam. Inilah implementasi dari agenda sosial yang telah menumbuhkan kepekaan sosial di masyarakat," katanya.

Tasdi mengatakan Kecamatan Karangjambu merupakan salah satu daerah rawan bencana di Kabupaten Purbalingga sehingga pihaknya akan menyiapkan warga setempat agar lebih waspada dan tanggap terhadap bencana.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Sekretariat Daerah Purbalingga Priyo Satmoko mengatakan sebanyak 36 keluarga yang tersebar di enam kecamatan menjadi korban bencana alam yang terjadi dalam periode tanggal 30 November hingga 21 Desember 2017.

"Khusus untuk Kecamatan Karangjambu terdapat delapan keluarga korban bencana yang mendapat bantuan bervariasi. Total bantuan Rp32 juta," katanya.

Terkait dengan bencana tanah longsor di Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu, yang terjadi pada tanggal 22 Februari, dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga masih memroses bantuan sosial untuk keluarga korban bencana tersebut.

Kendati demikian, Priyo mengatakan MKKS SMP Kabupaten Purbalingga telah menyerahkan bantuan untuk korban longsor di Desa Jingkang.

"MKKS SMP memberikan bantuan untuk lima korban bencana tanah longsor Desa Jingkang masing-masing menerima Rp5 juta, sedangkan dari Owabong memberikan bantuan masing-masing Rp2 juta," katanya.

Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Jingkang pada tanggal 22 Februari 2018 mengakibatkan empat anak meninggal dunia karena tertimpa material longsoran, satu orang mengalami patah tulang, dan sejumlah warga lainnya luka ringan.

Material longsoran itu menimpa rumah Solihun, warga Desa Jingkang RT 03 RW 04, yang sedang menggelar pengajian dalam rangka khitanan anaknya.



Pewarta : Sumarwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024