Cilacap (Antaranews Jateng) - Banjir yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tidak mengakibatkan puso pada tanaman padi, kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Cilacap Gunawan.

"Sampai hari ini, kami belum menerima laporan mengenai adanya tanaman padi yang puso akibat banjir," katanya di Cilacap, Senin.

Gunawan mengatakan hal itu kepada Antara terkait adanya laporan banjir yang menggenangi sekitar 147 hektare tanaman padi di Kecamatan Wanareja pada hari Sabtu (23/2), sebagian besar di antaranya siap panen karena berusia 75--90 hari dan telah keluar malai, sedangkan 30 hektare di antaranya berusia sekitar 60 hari.

Menurut dia, tanaman padi yang gabahnya sudah berisi masih dapat dipanen meskipun tergenang banjir.

Selain itu, tanaman padi yang terendam banjir tidak lebih dari tiga hari masih bisa diselamatkan.

"Insya Allah tidak ada yang sampai puso," ucapnya.

Disinggung mengenai pendistribusian Kartu Tani, Gunawan mengatakan hingga saat ini telah mencapai 90 persen atau sekitar 126.000 keping sehingga petani yang telah menerima dapat menggunakannya untuk membeli pupuk bersubsidi.

Menurut dia, pihaknya akan mendata ulang petani di Kabupaten Cilacap guna memastikan jumlah yang belum menerima Kartu Tani.

"Bagi petani yang belum menerima Kartu Tani, mereka masih bisa membeli pupuk bersubsidi selama namanya tercantum dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)," ujarnya.

Ia memastikan pasokan pupuk bersubsidi khususnya urea untuk petani di Kabupaten Cilacap memenuhi kebutuhan meskipun pada awalnya hanya mendapat alokasi sekitar 26.000 ton.

Menurut dia, pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan mendapat tambahan alokasi sekitar 4.000 ton sehingga alokasi pupuk urea bersubsidi untuk Kabupaten Cilacap pada tahun 2018 mencapai kisaran 30.000 ton.

"Kami pastikan mencukupi kebutuhan karena berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya, penyerapan pupuk di tingkat petani berkisar 27.000 ton hingga 30.000 ton. Selain itu, kami mengestimasi target luas tanam sekitar 172 .000 hektare, realisasinya sekitar 150.000 hektare," tuturnya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024