Solo (Antaranews Jateng) - Maskapai penerbangan Sriwijaya Air menutup rute Solo-Makassar untuk sementara waktu karena kurang maksimalnya tingkat keterisian pesawat.
"Selama kami buka rute ini, rata-rata tingkat keterisiannya bisa mencapai 70 persen, tetapi karena terlalu malam jadi kami tidak bisa memaksimalkan `load factor` itu, salah satunya kami tidak ambil penumpang untuk tujuan Ujung Pandang termasuk Papua," kata District Manager Sriwijaya Air Surakarta Taufik Sabar di Solo, Senin.
Terkait hal itu, pihaknya akan mengubah jadwal penerbangan ke Makassar yang selama ini dinilai terlalu malam, yaitu pukul 19.20 WIB dari Bandara Adi Soemarmo Solo.
"Saat ini untuk jadwal penerbangan yang kami usulkan yaitu berangkat dari Bandara Solo pukul 17.00 WIB dan sampai di Makassar pukul 20.00 WIB. Ini cukup ideal," katanya.
Ia mengatakan saat ini manajemen Sriwijaya Air tengah mengurus perizinan kaitannya dengan slot time. Pihaknya berharap dalam waktu dekat rute tersebut dapat kembali dibuka.
"Yang pasti akan dibuka kembali karena sebetulnya pasar Indonesia Timur sangat potensial. Selama melayani rute Solo-Makassar dan sebaliknya sejak 20 Desember 2017 hingga pertengahan Januari lalu, rata-rata `load factor` pesawat stabil di angka 70 persen," katanya.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Surakarta Abdullah Usman mengatakan rute dari Solo ke wilayah timur khususnya Makassar biasanya tidak bertahan lama.
"Karena rutenya nanggung. Menurut saya, kalau memang pesawatnya mampu, kenapa `nggak` sekalian terbang ke Sorong, Manokwari, atau ke Papua," katanya.
Ia mengatakan dari rata-rata penumpang yang memanfaatkan rute penerbangan Solo-Makassar hanya 40 persen yang tujuan Makassar, sedangkan sisanya ke tujuan Papua.
"Untuk jam keberangkatan dari Adi Soemarmo juga terlalu malam, jadi kurang menguntungkan," katanya.
"Selama kami buka rute ini, rata-rata tingkat keterisiannya bisa mencapai 70 persen, tetapi karena terlalu malam jadi kami tidak bisa memaksimalkan `load factor` itu, salah satunya kami tidak ambil penumpang untuk tujuan Ujung Pandang termasuk Papua," kata District Manager Sriwijaya Air Surakarta Taufik Sabar di Solo, Senin.
Terkait hal itu, pihaknya akan mengubah jadwal penerbangan ke Makassar yang selama ini dinilai terlalu malam, yaitu pukul 19.20 WIB dari Bandara Adi Soemarmo Solo.
"Saat ini untuk jadwal penerbangan yang kami usulkan yaitu berangkat dari Bandara Solo pukul 17.00 WIB dan sampai di Makassar pukul 20.00 WIB. Ini cukup ideal," katanya.
Ia mengatakan saat ini manajemen Sriwijaya Air tengah mengurus perizinan kaitannya dengan slot time. Pihaknya berharap dalam waktu dekat rute tersebut dapat kembali dibuka.
"Yang pasti akan dibuka kembali karena sebetulnya pasar Indonesia Timur sangat potensial. Selama melayani rute Solo-Makassar dan sebaliknya sejak 20 Desember 2017 hingga pertengahan Januari lalu, rata-rata `load factor` pesawat stabil di angka 70 persen," katanya.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Surakarta Abdullah Usman mengatakan rute dari Solo ke wilayah timur khususnya Makassar biasanya tidak bertahan lama.
"Karena rutenya nanggung. Menurut saya, kalau memang pesawatnya mampu, kenapa `nggak` sekalian terbang ke Sorong, Manokwari, atau ke Papua," katanya.
Ia mengatakan dari rata-rata penumpang yang memanfaatkan rute penerbangan Solo-Makassar hanya 40 persen yang tujuan Makassar, sedangkan sisanya ke tujuan Papua.
"Untuk jam keberangkatan dari Adi Soemarmo juga terlalu malam, jadi kurang menguntungkan," katanya.