Batang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah membangun jembatan darurat penghubung Desa Kambangan dan Desa Tombo karena jembatan gantung yang selama ini dimanfaatkan warga dua desa tersebut runtuh, Sabtu.

Bupati Batang Wihaji di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa pembangunan jembatan darurat tersebut melibatkan 200 orang yang terdiri atas relawan, banser, warga, polres, dan anggota Komando Distrik Militer 0746/Batang.

"Pembuatan jembatan darurat tersebut karena jembatan merah gantung yang digunakan warga desa itu roboh tertimpa pohon beringin sehingga warga Desa Tombo harus memutar perjalanan jika akan ke desa lainnya," kata dia.

Dia menjelaskan tentang pertimbangan pembangunan jembatan darurat itu karena setelah dilakukan pengecekan oleh petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU), ternyata perbaikan jembatan gantung itu membutuhkan waktu yang relatif lama.

Pada jembatan gantung tersebut, kata dia, sumber kekuatanya berada pada pondasi tali seling baja yang kini sudah rapuh sehingga harus ada pondasi cakar ayam untuk menguatkan tali selingnya itu.

"Perbaikan jembatan membutuhkan waktu 28 hari, padahal perjalanan anak sekolah dan masyarakat harus jalan melewati jembatan itu. Oleh karena, saya perintahkan pemerintah desa, kecamatan, dan BPBD membuat jembatan darurat," kata dia.

Ia mengatakan bahwa jembatan darurat tersebut berada di atas Sungai Lojahan yang berpotensi dijadikan lokasi wisata arung jeram karena aliran air sungai yang deras dan berbatuan.

"Kondisi Sungai Lojahan itu sangat menantang sekali sebagai lokasi wisata. Oleh karena, setelah pembuatan jembatan darurat itu selesai maka kita akan fokus pada destinasi wisata tersebut," kata dia.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024