Jakarta (Antaranews Jateng) - Penyanyi sekaligus pencipta lagu yang menjadi langganan membuat lagu untuk film, Melly Goeslaw, mengaku membuat soundtrack film sekuel itu susah.
"Soundtrack film pertama dibanding sekuel lebih berat sekuel. Apalagi kalau film pertama box office. Ada beban, tapi saya termasuk orang yang tidak membuat beban jadi berat tapi membuatnya jadi tantangan," ujar Melly dalam temu media peluncuran "Eiffel I'm in Love 2" di Jakarta, Sabtu malam kemarin.
Untuk mengerjakan soundtrack, Melly, yang mengaku penikmat film, melakukan riset tentang film-film -- tidak hanya Indonesia tapi Hollywood bahkan Bollywood -- yang laku di pasaran.
"Berdasarkan itu semua juga menjadi bahan bekerja saya di samping skenario tentunya," kata istri musisi Anto Hoed itu.
Melly juga kurang setuju jika sebuah soundtrack dikaitkan dengan jumlah penonton. Menurut dia, pembuat soundtrack bekerja jauh lebih berat, untuk kemudian dihargai dengan angka.
"Saya baca skenario belasan kali, bahkan hafal dialog-nya. Mudah-mudahan industri ini bisa seperti Hollywood, bukan dengan angka tapi kualitas dan pengerjaannya sedalam apa," ujar Melly.
Baca juga: Melly Goeslaw dan Opick sempat bernyanyi di pengungsi Palestina
"Menurut saya sentuhan itu tidak bisa digantikan dengan apa pun. Sentuhan musik dan lirik beda dengan yang tujuannya komersil saja," lanjut dia.
Untuk pembuatan soundtrack "Eiffel I'm in Love 2," Melly mengatakan proses kreatif yang dijalani sama seperti membuat soundtrack untuk film lainnya -- melakukan brainstorming skrip dengan produser dan sutradara.
"Menyamakan merahnya saya dengan merahnya produser dan sutradara, jalan tengahnya bagaimana agar memiliki pemahaman yang sama tentang tokoh, baru kemudian bekerja," kata Melly.
Melly juga menggandeng musisi baru Rama Davis dan Adikara Fardy untuk ikut bergabung dalam pengerjaan soundtrack "Eiffel I'm in Love 2."
"Saya senang banget membuka lahan untuk adik-adik yang juga akan menjadi penerus kita nantinya. Ini akan menjadi warna baru. Menariknya, orang-orang baru ini mereka sangat populer di media sosial," ujar Melly. (Editor : Jafar M. Sidik).
"Soundtrack film pertama dibanding sekuel lebih berat sekuel. Apalagi kalau film pertama box office. Ada beban, tapi saya termasuk orang yang tidak membuat beban jadi berat tapi membuatnya jadi tantangan," ujar Melly dalam temu media peluncuran "Eiffel I'm in Love 2" di Jakarta, Sabtu malam kemarin.
Untuk mengerjakan soundtrack, Melly, yang mengaku penikmat film, melakukan riset tentang film-film -- tidak hanya Indonesia tapi Hollywood bahkan Bollywood -- yang laku di pasaran.
"Berdasarkan itu semua juga menjadi bahan bekerja saya di samping skenario tentunya," kata istri musisi Anto Hoed itu.
Melly juga kurang setuju jika sebuah soundtrack dikaitkan dengan jumlah penonton. Menurut dia, pembuat soundtrack bekerja jauh lebih berat, untuk kemudian dihargai dengan angka.
"Saya baca skenario belasan kali, bahkan hafal dialog-nya. Mudah-mudahan industri ini bisa seperti Hollywood, bukan dengan angka tapi kualitas dan pengerjaannya sedalam apa," ujar Melly.
Baca juga: Melly Goeslaw dan Opick sempat bernyanyi di pengungsi Palestina
"Menurut saya sentuhan itu tidak bisa digantikan dengan apa pun. Sentuhan musik dan lirik beda dengan yang tujuannya komersil saja," lanjut dia.
Untuk pembuatan soundtrack "Eiffel I'm in Love 2," Melly mengatakan proses kreatif yang dijalani sama seperti membuat soundtrack untuk film lainnya -- melakukan brainstorming skrip dengan produser dan sutradara.
"Menyamakan merahnya saya dengan merahnya produser dan sutradara, jalan tengahnya bagaimana agar memiliki pemahaman yang sama tentang tokoh, baru kemudian bekerja," kata Melly.
Melly juga menggandeng musisi baru Rama Davis dan Adikara Fardy untuk ikut bergabung dalam pengerjaan soundtrack "Eiffel I'm in Love 2."
"Saya senang banget membuka lahan untuk adik-adik yang juga akan menjadi penerus kita nantinya. Ini akan menjadi warna baru. Menariknya, orang-orang baru ini mereka sangat populer di media sosial," ujar Melly. (Editor : Jafar M. Sidik).