Banjarnegara (Antaranews) - Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengingatkan masyarakat setempat khususnya yang tinggal di lokasi rawan bencana untuk mewaspadai pergerakan tanah.

"Waspadai bencana tanah bergerak, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan," kata Bupati Budhi Sarwono di Banjarnegara, Minggu.

Pernyataan tersebut disampaikan menyusul terjadinya longsor di jalan provinsi yang menghubungkan Banjarnegara - Karangkobar.

"Menurut laporan yang masuk, longsoran tanah di ruas jalan Paweden tersebut itu menutup akses jalan dari Banjarnegara ke Karangkobar dan sebaliknya," katanya.

Bupati juga menambahkan, proses pembersihan jalan dari material longsor sempat mengalami kendala karena pergerakan tanah masih terus terjadi di lokasi.

"Sementara ini tindakan pembersihan jalan dari material longsor belum dapat dilakukan secara optimal mengingat pergerakan tanah masih terus terjadi sehinga membahayakan jika dilakukan evakuasi longsoran," katanya.

Kendati demikian, bupati meminta proses pembersihan jalan dari material longsor segera dilakukan apabila pergerakan tanah telah berhenti.

"Jika pergerakan tanah berangsur berhenti maka diperintahkan kepada tim untuk melakukan kegiatan operasi pembersihan jalan dari material longsoran dengan menggunakan alat berat. Disamping itu juga operasi dibantu secara manual," katanya.

Sebelumnya, BPBD Banjarnegara menginformasikan adanya tebing longsor yang menutup akses jalan provinsi di Desa Paweden, Kecamatan Karangkobar.

Pergerakan tanah terjadi setelah hujan mengguyur hampir seluruh wilayah di Banjarnegara pada Kamis (8/2).

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan adanya peningkatan curah hujan di wilayah Jawa Tengah hingga beberapa hari ke depan termasuk di Banjarnegara. ***4***

T.W004

(T.W004/B/T007/T007) 11-02-2018 20:30:19

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024