Karanganyar (Antaranews jateng) - Atlet National Paralympic Committe (NPC) Indonesia pada cabang olahraga Lawn Bowls tidak dibebani target merebut medali dalam Asian Para Games (APG) 2018 di Jakarta dan Palembang, Oktober mendatang.

"Cabang Lawn Bowls tersebut belum populer di Indonesia dan baru pertama kali mengikuti pesta olahraga `multievent` langsung di tingkat Asia tahun ini," kata Pelatih Nasional Lawn Bowls NPC Indonesia, Islahuzzaman, saat memimpin Pelatnas APG Lawn Bowls di Lapangan Baturan Colomadu Kabupaten Karanganyar di Karanganyar, Kamis.

Ia menjelaskan pada cabang Lawn Bowls, NPC Indonesia menyiapkan 11 atlet terdiri atas delapan putra dan tiga putri. Mereka akan mengikuti tiga nomor, baik tunggal maupun ganda, dari 24 nomor yang dipertandingkan.

"Kami akan menurunkan atlet fokus di nomor B5 (kursi roda), B7 (disabilitas kaki), dan B8 (disabilitas tangan). Tiga nomor itu, baik tunggal maupun ganda putra/putri," kata dia.

Dia menjelaskan 11 atlet Lawn Bowls tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka telah melalui tahap seleksi, antara lain asal Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi, dan Jawa Barat.

"Kami sebenarnya memiliki atlet cukup andal pada cabang Lawn Bowls ini, dan sudah diperlombakan di Bali setiap tahun. Ada atlet Indonesia yang diharapkan mendapat peluang medali, yakni I Wayan Damai yang turun ke nomor B6 atau atlet disabilitas dengan kursi roda," katanya.

Bahkan, I Wayan pernah merebut medali perak nomor kursi roda pada kejuaraan dunia Lawn Bowls di Korea 2017. Namun, ia belum bisa bergabung bersama atlet lainnya untuk mengikuti pelatnas di Solo.

Menyinggung soal kendala pada Pelatnas Lawn Bowls, Islahuzzaman mengatakan sarana prasarana belum memadahi karena olahraga tersebut termasuk baru, sedangkan Indonesia belum memiliki lapangan khusus dengan rumput sintetis di "out door".

Namun, katanya, para atlet tetap bersemangat menjalani pelatnas di lapangan rumput Baturan tersebut sambil menunggu peralatan yang memadai tiba.

"Kami latihan masih menggunakan bola jenis lain yang beratnya hampir sama dengan aslinya, untuk melatih insting atlet dalam melempar bola. Namun, para atlet yang terpenting bisa menunjukkan insting lemparan dengan kekuatan terukur," katanya.

Pada perlombaan Lawn Bowls, kata dia, jarak lemparan sekitar 25 meter ke titik yang ditentukan. Setiap atlet mendapatkan kesempatan empat kali lemparan, baik nomor tunggal maupun ganda putra/putri.

Ia menjelaskan atlet dengan lemparan terbaik, dari empat kesempatan lemparan, atau paling dekat dengan titik yang ditentukan mendapat nilai tertinggi atau menjadi juara.

Atlet Lawn Bowls, katanya, dituntut banyak latihan agar naluri lemparannya bisa tepat mengenai sasaran.

Ia menjelaskan meskipun atlet Indonesia untuk cabang itu tidak dibebani target mendali, mereka tetap bekerja keras mengikuti program latihan agar dapat bersaing dengan para atlet dari negara lain yang dianggap terkuat, seperti Korea dan Malaysia.

Suroto, salah satu atlet Lawn Bowls NPC Indonesia, mengaku pertama kali mengikuti pelatnas cabang olahraga Lawn Bowls, sedangkan sebelumnya memperkuat tim bola voli duduk Indonesia.

"Permainan Lawn Bowls ini cukup susah setiap atlet membutuhkan lemparan dengan insting dan kekuatan yang terukur menuju sasaran. Setiap lemparan tidak ada batasannya dan hanya mendekatkan ke titik yang ditentukan," kata Suroto, atlet asal Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jateng itu. ***4***





(U.B018/B/M029/M029) 01-02-2018 19:55:57

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024