Boyolali (Antaranews Jateng) - Jumlah hewan rusa jenis Totol yang dipelihara atau menjaid koleksi di taman hutan kota kawasan Rumah Dinas Bupati setempat telah berkembangbiak dan kini bertambah menjadi delapan ekor.
"Rusa yang menghiasi taman hutan kota di komplek Rumdis Bupati Boyolali itu, awalnya hanya enam ekor dan kini berkembang bisa menjadi delapan ekor," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Totok Eko YP di Boyolali, Jumat.
Menurut Totok Eko, hewan rusa yang dipelihara di taman hutan komplek Rumdis Bupati tersebut yang diambil dari Istana Kepresidenan Bogor, yang terdiri dari dua jantan dan empat betina, dan Jumat ini baru saja beranak lagi menjadi delapan. Rusa itu, telah melahirkan tiga kali, tetapi ada satu ekor mati.
Menurut Totok Eko, dengan adanya hewan mamalia di taman hutan kota komplek Rumdis Bupati Boyolali tersebut selain untuk konservasi juga sebagai media pengenalan dan pembelajaran bagi warga masyarakat.
"Rusa yang baru lahir itu, dirawat oleh petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali," katanya.
Para dokter hewan dan tim kesehatan hewan (Keswan) Disnakkan langsung melakukan perawatan dan perhatian anak rusa dengan memberikan vitamin dan penambahan gizi.
Menurut Kepala Disnakkan Boyolali, Juwaris, taman huta kota di komplek Rumdis Bupati tersebut selain terdapat koleksi hewan rusa, rencananya juga ditambah koleksi fauna lain, seperti berbagai jenis burung.
"Satu buah dome atau kubah raksasa yang akan menjadi lokasi sangkar burung serta sangkar karantina untuk burung yang sakit sudah dipersiapkan," kata Juwaris.
Menurut dia, Disnakkan pada tahun ini, telah dianggarkan sekitar Rp70 juta untuk pengadaan burung yang akan ditempatkan di dome dan sangkar karantina jika ada burung yang sakit.
Yulianto (45) salah satu pengunjung di taman hutan kota komplek Rumdis Bupati, mengatakan dirinya termausk masyarakat lain sering membawa anak-anaknya berkunjung di lokasi ini untuk melihat rusa.
"Taman ini, sangat bagus sebagai aspek edukatif bagi anak-anak, keberadaan hewan rusa sangat menarik. Pengunjung dapat berinteraksi dengan rusa-rusa yang jinak dan berfoto," kata Yulianto warga Polisen Boyolali.
"Rusa yang menghiasi taman hutan kota di komplek Rumdis Bupati Boyolali itu, awalnya hanya enam ekor dan kini berkembang bisa menjadi delapan ekor," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Totok Eko YP di Boyolali, Jumat.
Menurut Totok Eko, hewan rusa yang dipelihara di taman hutan komplek Rumdis Bupati tersebut yang diambil dari Istana Kepresidenan Bogor, yang terdiri dari dua jantan dan empat betina, dan Jumat ini baru saja beranak lagi menjadi delapan. Rusa itu, telah melahirkan tiga kali, tetapi ada satu ekor mati.
Menurut Totok Eko, dengan adanya hewan mamalia di taman hutan kota komplek Rumdis Bupati Boyolali tersebut selain untuk konservasi juga sebagai media pengenalan dan pembelajaran bagi warga masyarakat.
"Rusa yang baru lahir itu, dirawat oleh petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali," katanya.
Para dokter hewan dan tim kesehatan hewan (Keswan) Disnakkan langsung melakukan perawatan dan perhatian anak rusa dengan memberikan vitamin dan penambahan gizi.
Menurut Kepala Disnakkan Boyolali, Juwaris, taman huta kota di komplek Rumdis Bupati tersebut selain terdapat koleksi hewan rusa, rencananya juga ditambah koleksi fauna lain, seperti berbagai jenis burung.
"Satu buah dome atau kubah raksasa yang akan menjadi lokasi sangkar burung serta sangkar karantina untuk burung yang sakit sudah dipersiapkan," kata Juwaris.
Menurut dia, Disnakkan pada tahun ini, telah dianggarkan sekitar Rp70 juta untuk pengadaan burung yang akan ditempatkan di dome dan sangkar karantina jika ada burung yang sakit.
Yulianto (45) salah satu pengunjung di taman hutan kota komplek Rumdis Bupati, mengatakan dirinya termausk masyarakat lain sering membawa anak-anaknya berkunjung di lokasi ini untuk melihat rusa.
"Taman ini, sangat bagus sebagai aspek edukatif bagi anak-anak, keberadaan hewan rusa sangat menarik. Pengunjung dapat berinteraksi dengan rusa-rusa yang jinak dan berfoto," kata Yulianto warga Polisen Boyolali.