Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendesak agar pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang segera diselesaikan sesuai target pengoperasian yakni Maret 2018.

"Komitmennya Maret 2018 harus selesai, sebenarnya kalau pembangunan fisik bandara saja di apron tidak ada soal, tapi

aksesnya saja yang harus melewati di kawasan PRPP," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono di Semarang, Selasa.

Sekda mengaku terus memantau perkembangan proyek pembangunan konstruksi pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.

Ia mengungkapkan, target penyelesaian dari pihak pelaksana proyek adalah dapat dimanfaatkan pada Juli 2018 atau saat mudik Lebaran tahun ini, namun berdasarkan komitmen yang juga disampaikan ke pemerintah pusat, Maret mendatang harus sudah dapat diselesaikan.

Kendati demikian, Sekda menyebutkan jika melihat kondisi di lapangan memang sulit untuk mencapai target pengoperasian

"Jika memang belum selesai 100 persen, diupayakan untuk tetap dapat dimanfaatkan lebih dulu," ujarnya.

Pimpinan Proyek Pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang Toni Alam saat dikonfirmasi terpisah mengakui sulit untuk mencapai target pengoperasian bandara pada Maret 2018 karena saat ini secara keseluruhan perkembangan pembangunan fisik baru mencapai 36,7 persen.

Ia menjelaskan, untuk pengerjaan Paket I dan Paket II yang meliputi pembangunan apron dan "taxi way" memang sudah selesai, tapi untuk Paket III berupa pembangunan terminal dan Paket IV berupa gedung parkir dan kargo, masih pada tahap awal pembangunan fisik.

"Untuk Paket III progresnya baru mencapai 31 persen, sedangkan untuk paket IV baru selesai kontrak pada 2017 akhir dan baru dimulai pengerjaan pada pekan lalu," katanya.

Menurut dia, jika memang terpaksa akan dioperasikan pada Maret 2018, maka diperlukan kajian ulang terkait rencana kontijensi.

Pihaknya sudah melaporkan hal ini ke pusat dan rencananya awal Februari 2018 akan dilakukan kajian lapangan.

"Dari pusat akan melihat kondisi Paket III dan IV, kira-kira diizinkan atau tidak kalau belum jadi, nanti akan ada verifikasi terhadap kesiapan fasilitas tidak hanya terminal tapi juga fasilitas penunjang berupa apron, kargo dan lainnya," ujarnya.

Jika hasil verifikasi pada hasil pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang nanti tidak memungkinkan untuk dioperasionalkan pada Maret 2018, maka sebaiknya diundur mengingat hal ini berkaitan dengan pelayanan ke masyarakat.

"Tapi kami tetap berupaya melakukan percepatan, meskipun kendala uta pengerjaan Paket III dan IV adalah faktor cuaca, terutama Paket IV yang harus ada pengerjaan pengurukan tanah," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024