Jepara (Antaranews Jateng) - Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, memiliki pasar kawasan perdesaan di Desa Pendem untuk memudahkan masyarakat setempat dalam memasarkan produk unggulan maupun hasil bumi mereka.

"Pasar kawasan perdesaan di Desa Pendem dibangun bersama dengan pemerintah Desa Jenggotan dan Desa Dudakawu, Kecamatan Kembang," kata Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ahmad Erani Yustika saat meresmikan pasar kawasan di Desa Pendem, Kabupaten Jepara di Jepara, Selasa.

Pasar kawasan perdesaan, kata dia, bisa dimanfaatkan untuk optimalisasi sumber daya ekonomi, terutama di pedesaan.

"Program ini sangat efektif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, karena pasar tersebut bertujuan untuk mengangkat dan memberi ruang untuk memasarkan produk-produk unggulan desa," ujarnya.

Sejauh ini, lanjut dia, telah terbangun 13 pasar kawasan yang tersebar di sejumlah daerah di Tanah Air.

Anggaran yang digelontorkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mendukung program pembangunan pasar kawasan perdesaan tersebut, berkisar Rp800 juta hingga Rp1 miliar di setiap lokasi.

"Pasar kawasan yang ada di Desa Pendem ini bisa dikelola tiga hingga 10 desa," ujarnya.

Pengelolaannya, kata dia, bisa dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bersama.

Pada 2018 pembangunan pasar kawasan perdesaan ditargetkan bisa dibangun di 14 lokasi.

Pasar tersebut di Jateng pada Tahun Anggaran 2017 telah dibangun di Kabupaten Blora, Demak, dan Jepara, sedangkan pada Tahun Anggaran 2018 ditargetkan bisa terbangun lagi hingga 14 pasar kawasan.

Salah seorang warga Desa Pendem, Ahwan, mengaku, senang dengan berdirinya pasar kawasan perdesaan karena untuk menjual hasil pertanian warga tidak perlu ke pasar kecamatan yang jaraknya cukup jauh.

Potensi unggulan yang dimiliki desa setempat, kata dia, berupa kopi, buah-buahan, serta hasil pertanian lainnya. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024