Semarang (Antaranews Jateng) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mendesak normalisasi Sungai Beringin Semarang yang pengelolaannya di bawah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana.

"Kami terus mendesak agar normalisasi Sungai Beringin bisa dilakukan secepatnya, kemudian juga Sungai Plumbon," kata Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang Kadarlusman di Semarang, Kamis.

Politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Pilus itu menilai normalisasi Sungai Beringin dan Sungai Plumbon sangat mendesak karena sering meluap menyebabkan banjir bandang.

Menurut dia, Pemerintah Kota Semarang sebenarnya tidak keberatan melakukan normalisasi, tetapi kewenangan pengelolaan sungai tersebut berada di bawah BBWS Pemali-Juana.

Sebagai langkah yang bisa dilakukan Pemkot Semarang, kata dia, sekarang ini membongkar dua jembatan yang melintasi sungai tersebut, yakni di Kelurahan Mangkang Wetan dan Mangunharjo.

"Keberadaan jembatan lama terlalu rendah dan menyebabkan sumbatan pada Sungai Beringin dan Plumbon. Keduanya (pembongkaran jembatan, red.) diusulkan tahun ini, kemudian ditinggikan," katanya.

Dari Pemkot Semarang, kata dia, mengalokasikan anggaran sekitar Rp2 miliar untuk pembangunan jembatan di Kelurahan Mangunharjo, kemudian di Kelurahan Mangkang Wetan senilai Rp2,8 miliar.

"Jadi, jembatan yang ada di Mangkang Wetan akan digeser sedikit ke utara karena bangunan jembatan sekarang ini sudah sangat mepet dengan rumah warga dan akan membahayakan," katanya.

Sementara itu, Lurah Mangunharjo Sugiman membenarkan kondisi jembatan yang memang harus ditinggikan, sebab jembatan yang menghubungkan Kelurahan Mangkang Kulon dan Mangunharjo itu terlalu rendah.

Akibatnya, kata dia, sampah yang ada di sungai menyumbat karena aliran air tidak bisa lancar sehingga membuat sungai meluap dan meluber ke rumah warga seperti terjadi beberapa waktu lalu.

"Belum lama ini, wilayah sini kan kembali terendam banjir. Ya, salah satunya karena konstruksi jembatan yang rendah, ditambah ada dua titik tanggul yang rawan jebol," katanya.

Selain rumah warga, banjir bandang juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, seperti Sekolah Dasar (SD) Negeri Mangunharjo yang letaknya tak jauh dari Sungai Plumbon.

"Saat banjir kemarin, ada sekitar 130 kepala keluarga (KK) yang terdampak. Makanya kami meminta sedimentasi di Sungai Plumbon dan Sungai Beringin segera diatasi, di samping peninggian jembatan," katanya.


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024