The Cranberries (dari kiri ke kanan); Mike Hogan, mendiang Dolores O'Riordan, Fergal Lawler, dan Noel Hogan. (REUTERS/Henry Romero)Jakarta (Antaranews Jateng) - Laman harian Inggris The Mirror mewartakan hari ini bahwa mendiang vokalis band Cranberries, Dolores O'Riordan, yang ditemukan meninggal dunia Senin pekan ini dalam usia 46 tahun, menggunakan minuman keras dan obat penenang demi menutupi "kenangan buruk" semasa kecil yang membuatnya traumatis.
Sejak usia delapan tahun, Dolores berulang kali diperkosa dan disiksa di rumahnya sendiri oleh orang yang justru dipercayanya.
"Aku mengalami hari yang buruk ketika aku memiliki kenangan buruk, dan aku tak bisa mengendalikannya, aku pecahkan botol," kata Dolores suatu ketika seperti ditulis laman The Mirror itu.
Dalam satu wawancara dia pernah mengaku tak bisa dipisahkan dari obat penenang "karena jika aku sedikit minum maka aku akan menenggak pil-pil itu".
Sahabatnya, jurnalis Barry Egan, menambahkan, "Dia kacau sekali saat mabuk, membahayakan dirinya sendiri. Hal buruk dalam kepalanya tumpah ke luar saat mabuk, lalu keluar dalam bentuk gelombang jahat yang merusakkan dan amarah dari dalam diri."
Pada 2014, Dolores mengaku kepada Belfast Telegraph bahwa dia membenci dirinya sendiri setelah dilecehkan secara seksual pada masa kecilnya dulu.
Kepada Barry Egan, Dolores mengaku dipaksa melakukan adegan-adegan seksual menjijikkan padahal usianya saat itu masih delapan tahun. "Selama empat tahun waktu kecil dulu aku disiksa secara seksual. Aku hanyalah bocah kecil."
Dolores kemudian menderita anorexia, dan dalam wawancara pada 2014 itu dia mengaku berusaha "bunuh diri" dengan menenggak obat penenang dalam takaran yang overdosis pada 2013.
"Gangguan-gangguan itu termanifestasikan sendiri dalam prilakuku dan rangkaian penyakit mulai menyerangku pada awal kehidupan dewasaku, seperti gangguan makan, depresi dan akhirnya stres."
Mengenai usahanya untuk bunuh diri, pada 2014 itu dia menerangkan, "Aku sempat ingin overdosis tahun lalu. tapi aku merasa harus bertahan demi anak-anakku."
Senin lalu Dolores akhirnya menemui ajalnya setelah ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di kamar mandi sebuah hotel tempatnya menginap.
Jenazahnya ditemukan ketika staf Hotel Hilton di Park Lane di London memasuki kamarnya karena mengira kamar itu sudah kosong ditinggalkan penghuninya, lapor Daily Mail.
"Orang yang menemukan dia mengaku mendapat dia berada di toilet," kata seorang karyawan hotel itu kepada Daily Mail.
Sementara itu, keponakan sang penyanyi, Elaine O’Riordan, menulis di Facebook untuk memberikan penghormatan terakhir kepada tantenya yang ia sebut "Tante Lolo".
"Kata-kata tak dapat melukiskan kekagetan dan kesedihan yang tengah kami rasakan. Lindungi Ayah, Nana, dan semua saudara-saudarimu dan anak-anakmu. Akan menjadi jalan yang teramat terjal sesudah ketiadaanmu, kami semua mencintamu," tulis dia dalam Facebook.
"Aku yakin kamu dan kakek akan melalui masa indah bersama-sama di surga sana. Sampai berjumpa kembali. Hanya Tante Lolo seorang, kamu akan amat dirindukan. Kami cinta kamu xxx. Masih tak percaya ini sungguhan xoxoxo." (Editor : Jafar M Sidik).
Sejak usia delapan tahun, Dolores berulang kali diperkosa dan disiksa di rumahnya sendiri oleh orang yang justru dipercayanya.
"Aku mengalami hari yang buruk ketika aku memiliki kenangan buruk, dan aku tak bisa mengendalikannya, aku pecahkan botol," kata Dolores suatu ketika seperti ditulis laman The Mirror itu.
Dalam satu wawancara dia pernah mengaku tak bisa dipisahkan dari obat penenang "karena jika aku sedikit minum maka aku akan menenggak pil-pil itu".
Sahabatnya, jurnalis Barry Egan, menambahkan, "Dia kacau sekali saat mabuk, membahayakan dirinya sendiri. Hal buruk dalam kepalanya tumpah ke luar saat mabuk, lalu keluar dalam bentuk gelombang jahat yang merusakkan dan amarah dari dalam diri."
Pada 2014, Dolores mengaku kepada Belfast Telegraph bahwa dia membenci dirinya sendiri setelah dilecehkan secara seksual pada masa kecilnya dulu.
Kepada Barry Egan, Dolores mengaku dipaksa melakukan adegan-adegan seksual menjijikkan padahal usianya saat itu masih delapan tahun. "Selama empat tahun waktu kecil dulu aku disiksa secara seksual. Aku hanyalah bocah kecil."
Dolores kemudian menderita anorexia, dan dalam wawancara pada 2014 itu dia mengaku berusaha "bunuh diri" dengan menenggak obat penenang dalam takaran yang overdosis pada 2013.
"Gangguan-gangguan itu termanifestasikan sendiri dalam prilakuku dan rangkaian penyakit mulai menyerangku pada awal kehidupan dewasaku, seperti gangguan makan, depresi dan akhirnya stres."
Mengenai usahanya untuk bunuh diri, pada 2014 itu dia menerangkan, "Aku sempat ingin overdosis tahun lalu. tapi aku merasa harus bertahan demi anak-anakku."
Senin lalu Dolores akhirnya menemui ajalnya setelah ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di kamar mandi sebuah hotel tempatnya menginap.
Jenazahnya ditemukan ketika staf Hotel Hilton di Park Lane di London memasuki kamarnya karena mengira kamar itu sudah kosong ditinggalkan penghuninya, lapor Daily Mail.
"Orang yang menemukan dia mengaku mendapat dia berada di toilet," kata seorang karyawan hotel itu kepada Daily Mail.
Sementara itu, keponakan sang penyanyi, Elaine O’Riordan, menulis di Facebook untuk memberikan penghormatan terakhir kepada tantenya yang ia sebut "Tante Lolo".
"Kata-kata tak dapat melukiskan kekagetan dan kesedihan yang tengah kami rasakan. Lindungi Ayah, Nana, dan semua saudara-saudarimu dan anak-anakmu. Akan menjadi jalan yang teramat terjal sesudah ketiadaanmu, kami semua mencintamu," tulis dia dalam Facebook.
"Aku yakin kamu dan kakek akan melalui masa indah bersama-sama di surga sana. Sampai berjumpa kembali. Hanya Tante Lolo seorang, kamu akan amat dirindukan. Kami cinta kamu xxx. Masih tak percaya ini sungguhan xoxoxo." (Editor : Jafar M Sidik).