Semarang (Antaranews Jateng) - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang menunggu kesiapan dana dari Pemerintah Kota Semarang untuk pembebasan lahan proyek Semarang Outer Ring Road (SORR) untuk mengurai kemacetan.

"Januari ini mudah-mudahan bisa dimulai lagi pembayarannya, kemudian dilanjutkan Februari, dan seterusnya. Ya, menunggu kesiapan dana dari Pemkot Semarang," kata Kepala BPN Kota Semarang Sriyono di Semarang, Senin.

Untuk tahap pertama SORR antara Mangkang dan Mijen sepanjang 10,5 kilometer, kata dia, baru terbebaskan sembilan bidang lahan dari tiga kelurahan yang dilalui yang dibayarkan pada akhir 2017.

Menurut dia, BPN Kota Semarang juga sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh warga yang terdampak pembangunan jalur SORR, termasuk pengumpulan dana lahan terdampak hingga bangunan dan tanaman.

"Dari data ini, dilakukan appraisal untuk menentukan besaran ganti rugi yang diberikan kepada warga. Kami sudah lakukan pengumpulan data, sembari menunggu kesiapan dana dari Pemkot Semarang," katanya.

Ia mengatakan saat ini masih fokus terhadap proyek SORR jalur Mangkang-Mijen karena tinggal pembayaran ganti untung, setelah itu dilanjutkan SORR tahap selanjutnya yang menghubungkan Mangkang-Arteri Yos Sudarso.

"Untuk SORR utara yang menghubungkan Mangkang-Arteri Yos Sudarso, kami sudah menginventarisir lahan yang akan dibebaskan. Nanti, kalau Pemkot Semarang sudah siap dana, kami tawarkan kepada warga," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang Iswar Aminuddin menyebutkan proyek jalur SORR merupakan salah satu fokus pembangunan infrastruktur Kota Semarang pada tahun ini.

"Ada dua sektor pembangunan yang menjadi fokus pada tahun ini, yakni infrastruktur di kawasan pinggiran dan penataan tengah kota. Pembangunan infrastruktur pinggiran, di antaranya jalur SORR," katanya.

Pada tahun ini, kata dia, pihaknya mendorong pembangunan SORR segera terealisasi, baik jalur SORR yang menghubungkan Mangkang-Mijen maupun Mangkang-Arteri Yos Sudarso.

Untuk penataan kawasan tengah kota, kata dia, dilakukan melalui penghijauan dan penambahan keindahan jalan-jalan protokol, termasuk penambahan infrastruktur, seperti air mancur atraktif di jembatan Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang.

"Pada tahun ini, kami menganggarkan sekitar Rp684 miliar untuk melaksanakan lebih dari 80 paket pekerjaan pembangunan fisik. Beberapa proyek sudah diajukan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk dilelang," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024