Pemalang (Antaranews Jateng) - Tim gabungan masih mencari dua korban kapal terbalik di sekitar1 mil laut utara perairan Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabuupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis.
Tim gabungan itu terdiri atas anggota pencari dan penyelamat (SAR), Polairut, Kepolisian Sektor Taman, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata Anggota Tim Search and Rescue (SAR) Pekalongan Uuk di Pemalang, Kamis,
Ia mengatakan bahwa peristiwa kapal terbalik yang mengangkut lima nelayan itu terjadi saat perairan laut Jawa mengalami ombak besar hingga 4 meter.
"Saat itu, kapal nelayan terkena ombak di bagian lambung dan kemudian terbalik. Hingga kini, tim gabungan masih melakukan pencarian dua korban yang masih hilang meski terkendala ombak besar," katanya.
Dua korban yang belum diketmukan adalah Rapi`i bin Jaswan (60) dan Dulraip (47), keduanya warga Desa Dana Asri, Kecamatan/Kabupaten Pemalang.
Tiga korban selamat adalah Sardino bin Rapi`i (35), Makrodin bin Darnawi (38), serta Yusuf (20), semuanya warga Desa Dana Asri. Mereka kini mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Prima Medika Pemalang.
Berdasar keterangan sejumlah saksi selamat, kronologis kejadian terbaliknya kapal nelayan itu saat kapal yang ditumpangi para korban beriringan dengan kapal nelayan "Puji Barokah" yang dinakodai oleh Kusnoto dengan penumpang Tahari dan Waryono menuju laut.
Saat itu, posisi kapal korban berjarak lima meter dari depan kapal "Puji Barokah" untuk mengambil jaring di laut, setelah berlayar sekitar jarak 500 meter dari bibir pantai Asemdoyong.
Namun, mendadak dua kapal kapal nelayan itu diterjang ombak setinggi 4 meter sehingga mengalami kebocoran dan mereka berusaha berbelok kembali menuju ke darat.
Akan tetapi pada saat kapal akan berputar haluan kembali diterjang ombak lagi dan mengakibatkan kapal dinakodai oleh Rapi`i terbalik dan pecah.
"Nelayan atas nama Sardino dan Makrudin mampu menyelamatkan diri sedangkan Rapi`i dan Dulraip belum ditemukan," katanya.
Tim gabungan itu terdiri atas anggota pencari dan penyelamat (SAR), Polairut, Kepolisian Sektor Taman, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata Anggota Tim Search and Rescue (SAR) Pekalongan Uuk di Pemalang, Kamis,
Ia mengatakan bahwa peristiwa kapal terbalik yang mengangkut lima nelayan itu terjadi saat perairan laut Jawa mengalami ombak besar hingga 4 meter.
"Saat itu, kapal nelayan terkena ombak di bagian lambung dan kemudian terbalik. Hingga kini, tim gabungan masih melakukan pencarian dua korban yang masih hilang meski terkendala ombak besar," katanya.
Dua korban yang belum diketmukan adalah Rapi`i bin Jaswan (60) dan Dulraip (47), keduanya warga Desa Dana Asri, Kecamatan/Kabupaten Pemalang.
Tiga korban selamat adalah Sardino bin Rapi`i (35), Makrodin bin Darnawi (38), serta Yusuf (20), semuanya warga Desa Dana Asri. Mereka kini mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Prima Medika Pemalang.
Berdasar keterangan sejumlah saksi selamat, kronologis kejadian terbaliknya kapal nelayan itu saat kapal yang ditumpangi para korban beriringan dengan kapal nelayan "Puji Barokah" yang dinakodai oleh Kusnoto dengan penumpang Tahari dan Waryono menuju laut.
Saat itu, posisi kapal korban berjarak lima meter dari depan kapal "Puji Barokah" untuk mengambil jaring di laut, setelah berlayar sekitar jarak 500 meter dari bibir pantai Asemdoyong.
Namun, mendadak dua kapal kapal nelayan itu diterjang ombak setinggi 4 meter sehingga mengalami kebocoran dan mereka berusaha berbelok kembali menuju ke darat.
Akan tetapi pada saat kapal akan berputar haluan kembali diterjang ombak lagi dan mengakibatkan kapal dinakodai oleh Rapi`i terbalik dan pecah.
"Nelayan atas nama Sardino dan Makrudin mampu menyelamatkan diri sedangkan Rapi`i dan Dulraip belum ditemukan," katanya.