Kudus, (Antaranews Jateng) - Harga jual beras di pusat perdagangan beras di Pasar Baru Kudus, Jawa Tengah pada pekan ini mulai naik secara bervariasi meskipun sejumlah daerah mulai memasuki musim panen.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Baru Kudus Solikatun di Kudus, Rabu, mengatakan kenaikan harga beras secara bertahap terjadi sejak awal Januari 2018.

Ia mencontohkan beras jenis SS biasa, awalnya hanya dijual Rp9.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp10.000/kg, dan bahkan untuk harga jual secara eceran bisa mencapai Rp12.500/kg.

Hingga kini, lanjut dia, harga kulakan beras di pasaran memang masih mahal. Pihak pengepul gabah sudah memberikan informasi tersebut.

"Kami juga menginformasikan kepada pelanggan terkait prediksi harga jual beras mendatang," ujarnya.

Kenaikan harga jual, kata dia, juga terjadi pada jenis beras lainnya, seperti beras wangi yang naik menjadi Rp13.000/kg dari harga sebelumnya hanya Rp11.800/kg.

Karena harga jualnya cenderung naik, dia mengaku, membatasi jumlah kulakannya.

"Saat ini, stok beras yang saya miliki hanya dua ton dan penambahan disesuaikan permintaan untuk antisipasi turunnya harga jual beras," ujarnya.

Biasanya, lanjut dia, pada Januari maupun Februari mulai ada panen padi. Ketika panen melimpah, biasanya harga jual beras cenderung turun.

Sarah, pedagang beras lainnya, mengakui transaksi penjualan beras memang masih lancar karena pada Rabu ini saja tercatat ada tiga ton beras yang terjual.

Ia mengaku memiliki stok beras tiga ton.

"Penambahan stok menunggu perkembangan harga jual di pasaran apakah mulai turun atau stabil," ujarnya.

Sejauh ini, lanjut dia, penjualannya cenderung stabil karena mayoritas pelanggannya merupakan pemilik toko sehingga beras tersebut untuk dijual kembali.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024