Solo, (Antaranews Jateng) - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo mendorong agar hotel baik bintang maupun nonbintang dan sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di perhotelan segera bersertifikasi.

"Sertifikasi hotel dan SDM perhotelan menjadi poin penting untuk keberlangsungan hotel tersebut," kata Wakil Ketua Bidang Humas dan Promosi PHRI Solo MSU Adjie di Solo, Selasa.

Menurut dia, bagi hotel sertifikasi berguna untuk mempertahankan standar pelayanan yang disesuaikan dengan bintang atau status hotelnya.

"Jadi hotel bintang tiga di Singapura, Jakarta, Jogja, Solo itu sama pelayanan dan fasilitasnya. Kalau lebih baik tidak apa-apa, tetapi jangan lebih rendah standarnya," katanya.

Sementara itu, Ketua PHRI Solo Abdullah Soewarno?mengatakan hingga saat ini khusus di Kota Solo dari jumlah hotel berbintang yang mencapai 56 hotel, 36 di antaranya sudah mengantongi sertifikasi terbaru.

"Artinya sisanya masih menggunakan sertifikasi lama. Sertifikasi ini harus diperbarui setiap tiga tahun sekali. Sedangkan untuk hotel nonbintang yang mencapai 76 hotel, baru 12 yang bersertifikat dan 3 di antaranya naik menjadi hotel bintang," katanya.

Selanjutnya, dari sisi jumlah SDM hingga saat ini sudah ada sebanyak 1.250 tenaga perhotelan di Kota Solo yang bersertifikasi. Pihaknya berharap tahun ini jumlah SDM perhotelan yang bersertifikasi bertambah sebanyak 400 tenaga kerja.

"Ini adalah bentuk dari keberhasilan kami. Tahun lalu untuk sertifikasi tenaga perhotelan, Jateng dijatah 800 tenaga kerja dan khusus Solo sudah lebih dari 300 tenaga kerja," katanya.

Sementara itu, untuk mempermudah proses sertifikasi tersebut, ke depan pihaknya akan meminta Kementerian Pariwisata dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) agar menggratiskan biaya untuk sertifikasi tersebut.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024