Kudus, (Antaranews Jateng) - Ekspor nonmigas Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, selama 2017 didominasi komoditas rokok dengan nilaa mencapai 63,52 persen dari total nilai ekspor selama 2017 sebesar Rp1,19 triliun.
"Kami mencatat nilai ekspor rokok sementara nilainya mencapai Rp758,01 miliar," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Pemerintah Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Kamis.
Sejauh ini, lanjut Imam, komoditas tersebut memang cukup mendominasi, dibandingkan dengan komoditas ekspor lainnya.
Negara tujuan ekspor rokok dengan nilai cukup besar, kata dia, adalah negara-negara kawasan Asia Tenggara. Nilai ekspor ke sejumlah negara Asia Tenggara tersebut mencapai Rp506,96 miliar.
Sementara nilai ekspor rokok ke Amerika, kata dia, tercatat sebesar Rp93,21 miliar.
Ia mengatakan nilai ekspor yang tercatat saat ini masih bersifat sementara karena masih ada laporan ekspor bulan Desember 2017 yang belum disampaikan kepada Dinas Perdagangan Kudus.
Kontribusi terbesar kedua terhadap nilai ekspor nonmigas di Kudus, yakni kertas sebesar Rp219,12 miliar, disusul sack kraft sebesar Rp218,07 miliar.
Sementara nilai ekspor rajungan, kata dia, tahun 2017 menduduki peringkat keempat dengan nilai ekspor sebesar Rp100,49 miliar, disusul elektronik sebesar Rp98,25 miliar.
"Untuk komoditas mebel besi tercatat sebesar Rp4,77 miliar, sedagkan barecore sebesar Rp12,45 miliar," ujarnya.
Ia memastikan nilai ekspor tersebut masih memungkinkan bertambah karena laporan ekspor diterima baru sampai November 2017.
Negara tujuan ekspor pada tahun 2017, meliputi Amerika, Amerika Latin, Australia, New Zealand, negara Eropa, Afrika, Asia Barat, Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan dan Asia Tengah.
"Kami mencatat nilai ekspor rokok sementara nilainya mencapai Rp758,01 miliar," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Pemerintah Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Kamis.
Sejauh ini, lanjut Imam, komoditas tersebut memang cukup mendominasi, dibandingkan dengan komoditas ekspor lainnya.
Negara tujuan ekspor rokok dengan nilai cukup besar, kata dia, adalah negara-negara kawasan Asia Tenggara. Nilai ekspor ke sejumlah negara Asia Tenggara tersebut mencapai Rp506,96 miliar.
Sementara nilai ekspor rokok ke Amerika, kata dia, tercatat sebesar Rp93,21 miliar.
Ia mengatakan nilai ekspor yang tercatat saat ini masih bersifat sementara karena masih ada laporan ekspor bulan Desember 2017 yang belum disampaikan kepada Dinas Perdagangan Kudus.
Kontribusi terbesar kedua terhadap nilai ekspor nonmigas di Kudus, yakni kertas sebesar Rp219,12 miliar, disusul sack kraft sebesar Rp218,07 miliar.
Sementara nilai ekspor rajungan, kata dia, tahun 2017 menduduki peringkat keempat dengan nilai ekspor sebesar Rp100,49 miliar, disusul elektronik sebesar Rp98,25 miliar.
"Untuk komoditas mebel besi tercatat sebesar Rp4,77 miliar, sedagkan barecore sebesar Rp12,45 miliar," ujarnya.
Ia memastikan nilai ekspor tersebut masih memungkinkan bertambah karena laporan ekspor diterima baru sampai November 2017.
Negara tujuan ekspor pada tahun 2017, meliputi Amerika, Amerika Latin, Australia, New Zealand, negara Eropa, Afrika, Asia Barat, Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan dan Asia Tengah.