Kudus, ANTARA JATENG - Ratusan nelayan di Kabupaten Jepara bakal dibantu "converter kit" atau alat konversi mesin kapal dari yang semula menggunakan premium menjadi bahan bakar gas, kata Anggota Komisi VII DPR RI Daryatmo Mardiyanto.
"Tahun ini, tercatat ada 219 `converter kit` yang dibagikan kepada nelayan di Kabupaten Jepara," ujarnya ditemui di sela-sela menyerahkan enam unit motor untuk pengangkut sampah di bengkel motor Sekawan Motor di Jalan Agil Kusumadya Kudus, Senin.
Pada 2018, kata dia, direncanakan ada 500 paket konversi BBM ke elpiji yang akan diberikan kepada nelayan di Kabupaten Jepara.
Ia mengatakan pemberian paket konversi BBM ke elpiji tersebut dalam rangka meringankan beban nelayan tradisional selama melaut, karena biaya melaut dengan menggunakan elpiji jauh lebih murah ketimbang premium.
Nelayan yang mendapatkan bantuan konversi tersebut, kata dia, harus memanfaatkannya secara optimal karena tujuan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional.
Bantuan konversi BBM ke elpiji yang diserahkan kepada masyarakat, meliputi mesin perahu, tabung elpiji beserta "converter kit" yang merupakan peralatan konversi bahan bakar gas.
Selama ini, lanjut dia, DPR dan pemerintah bersama kekuatan rakyat berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi, salah satunya melalui kemandirian energi dengan melakukan diversifikasi dan konversi energi.
"Beralih ke energi gas tentu bisa mengurangi pencemaran udara, karena lebih ramah lingkungan dan ekonomis, dibandingkan premium," ujarnya.
Hal tersebut, lanjut dia, telah diperjuangkan di Komisi VII DPR RI.
"Kami dari PDI Perjuangan mendorong terus pemerintah dari periode ke periode agar betul-betul memiliki keinginan politik yang kuat untuk mendidik masyarakat, dengan menyediakan bahan bakar gas berikut sarana dan prasarananya," ujarnya.
Sebagai anggota DPR dari Daerah Pemilihan Demak, Jepara, dan Kudus, kata dia, masyarakat di dua kabupaten di antaranya bermata pencaharian sebagai nelayan.
"Banyak di antara mereka, berada dalam tingkat ekonomi yang perlu mendapat perhatian dari kebijakan-kebijakan pemerintah," ujarnya.
Adanya pembagian "converter kit" beserta peralatan lainnya tersebut, diharapkan dapat membantu masyarakat nelayan di wilayah Jepara dalam memperbaiki tingkat penghasilannya.
Terkait dengan pemanfaatan bantuan "converter kit" tersebut, kata dia, sepanjang belum ada pemberitaan negatif soal bantuan tersebut, tentunya nelayan menerima dan memanfaatkannya dengan baik.
"Tahun ini, tercatat ada 219 `converter kit` yang dibagikan kepada nelayan di Kabupaten Jepara," ujarnya ditemui di sela-sela menyerahkan enam unit motor untuk pengangkut sampah di bengkel motor Sekawan Motor di Jalan Agil Kusumadya Kudus, Senin.
Pada 2018, kata dia, direncanakan ada 500 paket konversi BBM ke elpiji yang akan diberikan kepada nelayan di Kabupaten Jepara.
Ia mengatakan pemberian paket konversi BBM ke elpiji tersebut dalam rangka meringankan beban nelayan tradisional selama melaut, karena biaya melaut dengan menggunakan elpiji jauh lebih murah ketimbang premium.
Nelayan yang mendapatkan bantuan konversi tersebut, kata dia, harus memanfaatkannya secara optimal karena tujuan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional.
Bantuan konversi BBM ke elpiji yang diserahkan kepada masyarakat, meliputi mesin perahu, tabung elpiji beserta "converter kit" yang merupakan peralatan konversi bahan bakar gas.
Selama ini, lanjut dia, DPR dan pemerintah bersama kekuatan rakyat berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi, salah satunya melalui kemandirian energi dengan melakukan diversifikasi dan konversi energi.
"Beralih ke energi gas tentu bisa mengurangi pencemaran udara, karena lebih ramah lingkungan dan ekonomis, dibandingkan premium," ujarnya.
Hal tersebut, lanjut dia, telah diperjuangkan di Komisi VII DPR RI.
"Kami dari PDI Perjuangan mendorong terus pemerintah dari periode ke periode agar betul-betul memiliki keinginan politik yang kuat untuk mendidik masyarakat, dengan menyediakan bahan bakar gas berikut sarana dan prasarananya," ujarnya.
Sebagai anggota DPR dari Daerah Pemilihan Demak, Jepara, dan Kudus, kata dia, masyarakat di dua kabupaten di antaranya bermata pencaharian sebagai nelayan.
"Banyak di antara mereka, berada dalam tingkat ekonomi yang perlu mendapat perhatian dari kebijakan-kebijakan pemerintah," ujarnya.
Adanya pembagian "converter kit" beserta peralatan lainnya tersebut, diharapkan dapat membantu masyarakat nelayan di wilayah Jepara dalam memperbaiki tingkat penghasilannya.
Terkait dengan pemanfaatan bantuan "converter kit" tersebut, kata dia, sepanjang belum ada pemberitaan negatif soal bantuan tersebut, tentunya nelayan menerima dan memanfaatkannya dengan baik.