Solo, ANTARA JATENG - PT Pertamina (Persero) mengingatkan kelompok tajir atau warga masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke atas tidak mengonsumsi elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram. 

"Kami sama sekali tidak memaksa masyarakat untuk pindah ke elpiji 5,5 kg, ini hanya bersifat imbauan," kata Officer Communication and Relations Jawa Bagian Tengah Muslim Dharmawan di Solo, Rabu.

Ia mengatakan imbauan tersebut diberikan kepada masyarakat agar elpiji subsidi atau ukuran tabung 3 kg tepat sasaran yaitu untuk masyarakat miskin.

Menurut dia, salah satu langkah yang dilakukan oleh Pertamina untuk memastikan elpiji subsidi tidak salah sasaran yaitu melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota terkait deklarasi penggunaan elpiji 5,5 di kalangan pegawai negeri sipil (PNS).

"Kami sudah melakukan kerja sama dengan beberapa Pemkab/Pemkot, sejauh ini hasilnya cukup efektif. Ada peningkatan konsumsi elpiji 5,5 kg," katanya.

Berdasarkan data, dikatakannya, pada bulan Agustus tahun ini tingkat konsumsi elpiji 5,5 kg di Soloraya mengalami kenaikan sebesar 3.826 persen dibandingkan tahun lalu, yaitu dari 300 tabung di bulan Agustus tahun lalu menjadi 11.478 tabung di bulan yang sama tahun ini.

Selanjutnya, dikatakannya, pada bulan September konsumsi produk yang sama mengalami kenaikan 817 persen, yaitu dari 3.100 tabung di bulan September tahun lalu naik menjadi 25.325 tabung di periode sama tahun ini.

Untuk bulan Oktober ada kenaikan konsumsi sebesar 340 persen, yaitu dari 4.505 tabung di tahun lalu menjadi 15.335 tabung di tahun ini. Sedangkan di bulan November ada kenaikan sebesar 509 persen, yaitu dari 6.640 tabung di tahun lalu menjadi 33.800 tabung di tahun ini.

"Kami berharap pada bulan ini kembali ada peningkatan seperti halnya bulan-bulan sebelumnya. Kalau dari data kami bulan Desember 2016, konsumsi elpiji 5,5 kg sebanyak 18.010 tabung," katanya.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024