Cilacap, ANTARA JATENG - Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko mengatakan Indonesia termasuk Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi pasar yang luar biasa karena jumlah konsumennya cukup besar.

"Jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 260 juta jiwa, penduduk Jawa Tengah terbesar ketiga (di Indonesia) setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Penduduk Jawa Tengah sekitar 34 juta jiwa," katanya, saat membuka Seminar dan Lokakarya Program Penanggulangan HIV/AIDS 2017 di Cilacap, Senin.

Jika dibanding dengan penduduk negara lain di ASEAN, kata dia, penduduk Jawa Tengah jauh lebih banyak karena tidak ada negara-negara lain di ASEAN yang penduduknya lebih dari 30 juta jiwa.

"Potensi pasar ini adalah konsumennya. Karena itu Indonesia termasuk Jawa Tengah dilirik berbagai produsen untuk menjual produk-produknya," katanya.

Di sisi lain, jumlah tenaga kerja di Indonesia banyak tersedia."Apalagi kita menyongsong `bonus demografi`, artinya warga yang berusia produktif 15-64 tahun itu paling banyak dibanding kelompok usia yang lain. Inilah potensi yang luar biasa," katanya.

Heru mengatakan hampir 60 persen tenaga kerja di Jateng merupakan lulusan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, sehingga keterampilan yang dimiliki tenaga kerja tersebut masih kurang sehingga menimbulkan masalah.

Oleh karena itu, pemerintah menggalakkan pendidikan vokasi yang mengarah pada peningkatan keterampilan salah satunya melalui sekolah menengah kejuruan (SMK).

"Akan tetapi SMK saja tidak cukup sehingga perlu ditingkatkan lagi agar memenuhi kebutuhan perusahaan," kata Heru.

Terkait, kata dia, pemerintah bekerja sama dengan swasta menyelenggarakan pendidikan vokasi nonformal melalui pelatihan-pelatihan maupun balai latihan kerja guna meningkatkan keterampilan tenaga kerja, sehingga produktivitas kerja akan meningkat.



Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024