Batang, ANTARA JATENG - PT Bhimesena Power Indonesia (BPI) selaku pengembang proyek pembangkit listrik tenaga uap Kabupaten Batang, Jawa Tengah, meraih penghargaan "Program Penanggulangan Bencana" dari Palang Merah Indonesia (PMI).

Direktur Operasional PT BPI Shiroki Yamashita di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa penghargaan dari PMI itu berkat partisipasi aktif BPI dalam aktivitas penanggulangan bencana pada program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat (Pertama) di area terdampak.

"Partisipasi BPI pada program `Pertama` merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mengajak masyarakat bersama-sama membangkitkan kepedulian pada kawasan pesisir," katanya.

Ia mengatakan program `Pertama` adalah program inisiatif Palang Merah Amerika dan USAID yang dimulai sejak 2016 di Kabupaten Batang.

Program tersebut, kata dia, merupakan aktivitas peningkatan kapasitas bagi masyarakat dalam menghadapi bencana dengan membentuk relawan "siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat)".

"Dalam program itu, kami melakukan pelatihan kepada masyarakat tentang penanggulangan bencana, pemetaan desa, kampanye penyadaran resiko bencana (PRB), penyusunan peraturan desa mitigasi skala kecil, serta penguatan hutan pantai melalui penanaman mangrove dan cemara," katanya.

Ia berharap program "Pertama" dapat mendorong masyarakat agar semakin peduli terhadap penanggulangan bencana di kawasan pesisir.

Program tersebut, kata dia, diterapkan oleh PMI Kabupaten Batang di Desa Karangasem dan Klidang Lor.

"BPI bekerja sama dengan PMI Batang untuk mengadopsi program tersebut di dua desa, yaitu Desa Ujungnegoro dan Desa Kedungsegog," katanya.

Ia menambahkan lembaga "Sibat" pada dua desa tersebut saat ini sedang mempersiapkan demonstrasi plot pembibitan vegetasi pantai, serta menanam 12 ribu pohon mangrove dan 3.000 pohon cemara yang ditanam di zona konservasi pesisir Ujungnegoro dan Roban Kedungsegog.

Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024