Semarang, ANTARA JATENG - Jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota setempat diminta menggiatkan pelatihan pengurangan risiko bencana guna meminimalkan dampak yang ditimbulkan.

"Meminimalisasi dampak bencana bisa dilakukan apabila sering melakukan pelatihan pengurangan risiko bencana," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat.

Ganjar meminta semua masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana untuk selalu siap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana karena berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika meramalkan hingga Februari 2018, Indonesia masih akan terus mengalami musim hujan.

Apabila terjadi cuaca buruk dan dirasa membahayakan, masyarakat harus tahu ke mana menyelamatkan diri.

Oleh karena itu, kata Ganjar, tempat-tempat penyelamatan diri dan cara menyelamatkan diri, wajib diinformasikan BPBD dan sukarelawan kepada masyarakat dengan baik.

"Kalau terjadi banjir, tidak usah panik, segera lari ke sana (tempat penyelamatan, red.) nanti tim tanggap darurat langsung siap mendata nama warga, formulirnya disiapkan seperti daftar hadir," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Ganjar menyebutkan bahwa seluruh pihak terkait penanganan bencana saat ini telah disiagakan guna meminimalisasi risiko yang ditimbulkan.

"Sekarang kita `stand by` semua, semua di BPBD kekuatan penuh, kita konsinyir terus, TNI-Polri sudah kita mintakan bantuan," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi N.
Editor :
Copyright © ANTARA 2024