Solo, ANTARA JATENG - Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, menambah pasokan elpiji ukuran tabung 3 kilogram untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang akhir tahun di daerah ini.

"Kami menambah pasokan sebanyak 4.984 tabung/hari. Kalau untuk pasokan normal harian sebanyak 27.145 tabung/hari," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Subagiyo di Solo, Rabu.

Ia mengatakan tambahan pasokan yang dilakukan setiap hari tersebut sudah dimulai sejak minggu lalu dan akan terus berlangsung hingga akhir Desember 2017.

"Dengan upaya ini diharapkan kebutuhan elpiji subsidi tersebut tetap aman selama Natal dan tahun baru," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) serta PT Pertamina (Persero).

"Sejauh ini respon dari Pertamina selalu cepat. Ketika ada kelangkaan kami langsung telepon Pertamina dan Pertamina langsung mengamankan pasokan," katanya.

Sementara itu, diakuinya, akhir-akhir ini kebutuhan elpiji subsidi oleh masyarakat mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penambahan stok dilakukan Dinas Perdagangan bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero).

"Banyak hal yang menjadi penyebab kenapa kebutuhan elpiji 3 kg di Solo membengkak hingga Pertamina harus turun ke lapangan dan menambah kuota," katanya.

Ia mengatakan salah satu penyebabnya adalah banyak pelaku usaha mikro terutama para pedagang makanan menambah konsumsi elpiji bersubsidi karena omzet penjualan mereka meningkat.

Selain itu, dikatakannya, masih banyak pegawai negeri sipil dan karyawan bergaji lebih Rp1,5 juta yang menggunakan gas melon untuk bahan bakar sehingga kuotanya tidak berkurang.

"Padahal elpiji bersubsidi itu dikhususkan bagi masyarakat miskin berpenghasilan rendah," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan elpiji sesuai dengan peruntukannya.

"Kalau memang dia bukan masyarakat miskin dan pelaku usaha kecil kami imbau agar menggunakan elpiji nonsubsidi," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor :
Copyright © ANTARA 2024